Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi ada 80 juta orang yang akan mudik Lebaran pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, diperkirakan ada sembilan juta orang yang bakal menggunakan jalur udara.

Angka tersebut, kata Budi, diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Menurut hasil survei Kemenhub nanti untuk jumlah pemudik bisa di atas 80 juta orang sementara yang melalui jalur udara ada sembilan juta orang," kata Budi dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 8 April.

Dari jumlah tersebut, sambung Budi, diprediksi Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi titik sentral pemberangkatan. Sehingga, sejumlah persiapan harus dilakukan oleh Airnav, Angkasa Pura II, dan seluruh sektor yang ada di bandara.

"Tentu saja Bandara Soetta menjadi titik sentral bandara lain," tegasnya.

Menhub juga menyoroti turunnya jumlah pesawat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kondisi ini, maka ada kompensasi di mana masa operasi pesawat bakal lebih lama dibanding masa operasi bandara.

"Bahkan sudah disampaikan oleh Dirjen Angkasa Pura II saat ini durasinya sudah 24 jam sehingga pesawat itu rotasinya lebih banyak,” ujar Budi.

Sementara untuk perjalanan darat, Budi mengatakan, diperkirakan ada 7,6 juta warga yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api. Angka tersebut merupakan laporan dari Dirjen Perkeretaapian PT KAI Zulfikri.

Dengan kondisi ini, Menhub meminta agar PT KAI melaksanakan persiapan mudik lebaran dengan baik dan melakukan kontrol dengan detail.

“Satu hal yang penting mereka yang berjalan adalah mereka yang sudah dua kali vaksin dan booster,” ujarnya.

Selain itu, Budi juga meminta PT KAI menyediakan layanan kereta untuk mengangkut sepeda secara gratis.

“Kemenhub juga akan mengadakan mudik gratis dengan motor, tapi orangnya bayar kalau naik kereta api. Kalau yang dengan bus disediakan dengan truk, untuk motornya juga gratis,” kata Menhub.