SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memastikan gelaran program mudik gratis menyambut Idul Fitri 1443 Hijriah seperti yang dilakukan sebelum masa pandemi COVID-19.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan ketidakpastian tersebut karena program tersebut tidak dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi tahun 2022.
"Kami sadar mudik tidak lagi dilarang, tetapi tahun lalu tanpa mengetahui apakah tahun ini kondisi COVID-19 masih memungkinkan atau tidak, sehingga program ini masih belum dimasukkan di dalam anggaran APBD," ujarnya dilansir Antara, Kamis, 7 April.
Digelar atau tidaknya mudik gratis, kata dia, juga menunggu partisipasi dari berbagai entitas yang bisa memungkinkan melakukan program tersebut, namun dengan skalanya tidak semasif biasanya.
Terkait antisipasi meningkatnya arus mudik lebaran tahun ini, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengatakan setiap tahun terdapat posko mudik di sejumlah titik.
Selain itu, lanjut Emil Dardak, pada mudik kali ini ada kewajiban vaksin lengkap atau booster bagi para pemudik, termasuk kebijakan pemberlakuan tes COVID-19 berupa PCR bagi penerima sekali vaksin dan tes antigen bagi penerima dua kali vaksin.
"Kemudian informasi yang kami dapat dari Polda misalnya adalah melakukan cek poin.Tidak semuanya disekat, tetapi sampling, yang tujuannya memastikan bahwa sudah terpenuhi persyaratan dan sebagainya untuk pemudik," ucapnya.
Terkait titik-titik keramaian seperti tempat wisata dan lainnya agar harus dipastikan tidak terlalu penuh dan sesuai standar peraturan protokol kesehatan.
BACA JUGA:
Mantan Bupati Trenggalek tersebut mengingatkan agar jangan sampai pengelola maupun pengunjung tempat wisata lepas kendali dan abai terhadap protokol kesehatan.
"Ini tentunya perlu peran serta dari semua pihak untuk bisa menjaga. Karena kita tahu waktu mudik ini kesempatan bagi lokasi wisata untuk memperoleh perputaran ekonomi yang baik sehingga harus benar-benar diantisipasi risiko penyebaran COVID-19," kata Emil.
Suami Arumi Bachsin tersebut menambahkan untuk infrastruktur persiapan mudik, berdasarkan janji Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu bahwa jembatan ambles di Lamongan bisa selesai pada 10 hari sebelum Lebaran.
Termasuk jalan tol yang saat ini sudah berfungsi selayaknya dan disertai pos-pos mudik yang disediakan untuk memastikan kelancaran pemudik selama berada di perjalanan.