Bagikan:

JAKARTA - Ribuan mahasiswa dari Aliansi BEM Indonesia se-Sumatera Selatan (Sulsel) menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan BBM dan Presiden presiden tiga periode di depan kantor DPRD Provinsi Sumsel pada Kamis siang, 7 April.

Polrestabes Palembang bentangkan kawat berduri di ruas Jalan POM IX di Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I tepat di depan kantor DPRD Sumsel pukul 14.00 WIB.

"Karena itu ruas jalan kantor DPRD diblokade atau ditutup total. Arus lalu lintas di sana kami alihkan sementara waktu ke jalan lain," kata Kasatlantas Polrestabes Palembang Kompol Rendy S. Aditama di Palembang, Kamis 7 April, disitat dari Antara.

Pengalihan arus lalu lintas tersebut menyasar ke sejumlah lokasi, mulai dari jalur Jalan Radial menuju Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai, Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas menuju Jalan Radial, serta Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai.

"Jalur dari Simpang Samsat Baru atau Jalan Kapten A. Rivai mengarah simpang DPRD Sumsel ditutup total. Jalur dari Jalan Angkatan 45 diarahkan ke Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, massa demonstrasi tampak memadati sepanjang jalan depan Kantor DPRD Sumatera Selatan dengan membawa spanduk, poster bertuliskan tuntutan mereka, dan tiga unit mobil pick-up berisi alat pengeras suara.

"Kami datang dengan damai. Kami minta untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD Sumatera Selatan secara langsung, untuk kemudian menyampaikan aspirasi ini kepada Pemerintah pusat supaya didengar," kata salah satu mahasiswa yang menggunakan jaket almamater berwarna kuning.

Aparat kepolisian juga tampak menjaga ketat jalannya aksi demonstrasi tersebut, dengan mengerahkan sekitar lebih dari 100 personel yang dilengkapi alat pengaman diri. Aksi demonstrasi tersebut sejauh ini terpantau berjalan dengan tertib.​​​​​​​