JAKARTA - Polisi terus menyelidiki kasus penembakan Kereta rel listrik (KRL) 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung di sekitar stasiun Kebayoran.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengaku akan mempelajari soal penempakan di KRL tersebut.
"Kta harus menyelidiki, karena panjang. Nembak dimana, memang dapatnya di Kebayoran Lama kan, makanya kita urut balik terus dan dalam proses," kata Ridwan kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu, 6 April.
Ridwan mengaku belum bisa menjelaskan secara jelas perihal kasus penembakan tersebut. Lantaran hal ini sebagai rangkaian penyelidikan pihaknya.
"Yang pasti masih dalam lidik ya, karena apapun yang kita lakukan SOP-nya kan enggak boleh dibuka kan. Nanti kalau ada perkembangan yang mendekati, ada titik terang baru kita pelan-pelan ya," katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Proses penyelidikan kasus penembakan Kereta rel listrik (KRL) 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung di sekitar stasiun Kebayoran, terus berjalan. Polisi mulai memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Iya, kemudian rekaman CCTV (telusuri, red)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Jumat, 1 April.
Pendalaman rekaman CCTV ini mulai dari lokasi diduga titik penembakan hingga stasiun Kebayoran. Tujuannya untuk mencari alat bukti dan petunjuk.
Terutama mencari pelaku penembakan tersebut. Sehingga, kasus ini akan terungkap. "Di bantaran rel, di dekat stasiun itu mungkin," kata Zulpan.
KRL 2138 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung ditembak orang tak dikenal pada Rabu, 30 Maret. Tembakan itu tepat mengenai kaca sisi kanan gerbong kelima.
Beruntung, tak ada korban jiwa atau pun luka di balik aksi penembakan tersebut. Polisi pun saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti dan petunjuk.