PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan memperketat pengawasan peredaran daging ternak di sejumlah pasar tradisional maupun toko modern setelah ditemukan penjualan daging busuk.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Ilena Palupi, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim pengawasan untuk membina pedagang tidak menjual daging ternak yang membahayakan kesehatan masyarakat.
"Selama memasuki bulan puasa, tren permintaan kebutuhan konsumen akan daging sudah relatif cukup tinggi sehingga perlu adanya pembinaan pada pedagang dan upaya mencegah penyimpangan peredaran daging ternak yang membahayakan masyarakat," katanya.
Disebutkan, sejumlah bahan pangan asal hewan yang diawasi antara lain daging sapi, kambing, dan ayam yang dijual oleh pedagang di pasar tradisional maupun toko modern.
Ilena Palupi mengatakan kegiatan pengawasan peredaran produk pangan asal hewan ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga Lebaran 2022.
Adapun dari hasil pengawasan di Pasar Grogolan pada Rabu 6 April, kata dia, diketahui ada dua lapak penjual yang menjajakan daging dalam kondisi kurang layak konsumsi atau sudah dalam kondisi busuk sehingga langsung disingkirkan untuk dibuang.
"Ada dua lapak penjual yang menjual bahan pangan asal hewan dalam kondisi sudah agak membusuk sehingga sudah kami singkirkan. Namun, untuk temuan parasit cacing hati, kami belum menemukan," katanya.
BACA JUGA:
Pedagang daging Pasar Grogolan Ani mengatakan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan daging terutama sapi cenderung naik.
"Selama bulan puasa, permintaan daging sapi relatif cukup diminati masyarakat sehingga harganya ikut naik. Sekarang harga daging sapi 120 ribu per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp110 ribu per kilogram," tandasnya.