Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memantau harga bahan pokok di wilayahnya yang masih fluktuatif. Khofifah menyebut masih ada komoditas yang harganya mengalami kenaikan, juga ada yang justru mulai turun.

"Misalnya harga daging naik, tapi ayam, minyak goreng, bawang merah, telur, dan cabai justru harganya turun," kata Khofifah di Surabaya, Jumat, 7 Oktober.

Khofifah merinci, harga komoditas yang harganya mengalami kenaikan ialah daging sapi, dari Rp120 ribu menjadi Rp125 ribu per kilogram (kg). Meski begitu, harga daging ayam turun Rp6 ribu dari yang sebelumnya Rp33 ribu per kg menjadi Rp27 ribu per kg. 

"Untuk minyak goreng curah sekarang Rp12 ribu per liter, ini di bawah HET. Begitu juga dengan telur yang di bawah HET. Untuk bawang merah rata-rata Rp22 ribu per kilogram, sedangkan cabai Rp40 ribu per per kilogram," katanya. 

Khofifah berharap dengan turunnya sejumlah harga bahan pokok ini bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Kemudian bisa menekan inflasi yang ada di Jatim.

"Tentu kita berharap bahwa daya beli masyarakat semua akan terjaga. Kita juga berharap semua penyedia barang, terutama sembako, bisa memberikan layanan terbaik bagi konsumen," ujarnya.

Pemprov Jatim berupaya mengendalikan inflasi dengan cara menggelar Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim. Operasi pasar tersebut mulai digelar pada pekan ini, tersebar di 25 titik pasar di delapan kabupaten/kota di Jatim. 

Yakni Pasar Mangli dan Pasar Kreongan, Jember; lalu Pasar Jajag, Pasar Genteng 1, Pasar Blambangan, Pasar Rogojampi, Pasar Banyuwangi, Banyuwangi, dan Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal, Sumenep, Pasar Besar, Pasar Belimbing, Pasar Dinoyo Kota Malang.

Selain itu juga ke Pasar Wonokromo, Pasar Genteng, Pasar Pucang Anom, Pasar Soponyono di Kota Surabaya, Pasar Wonoasih dan Pasar Baru di Kota Probolinggo, Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing di Kota Kediri, serta Pasar Sleko dan pasar Besar di Kota Madiun.