Bagikan:

JAKARTA - Seorang mahasiswi muslim melakukan karantina diri di aula Universitas Edinburgh, Skotlandia untuk menghindari penyebaran COVID-19 yang masih masif di daerah tersebut. Namun, selain roti basi, ia juga kerap diberi makanan yang mengandung daging babi oleh pihak kampus.

Awal pekan ini, ketua Persatuan Mahasiswa Nasional mengungkap bahwa anak-anak muda 'terjebak' dalam karantina di setidaknya 30 universitas di Britania Raya. Mereka hidup dalam "kondisi yang menjijikkan".

Sekelompok mahasiswa tahun pertama di Univeristas Edinburgh misalnya. Mereka mengeluhkan kualitas persediaan yang buruk, makanan yang datang terlambat, dan bahkan beberapa di antaranya sudah kedaluwarsa.

Dilansir dari ITV News, Rabu, 30 September, Leila Peacock adalah salah satu mahasiswa yang terjebak di Pollock Halls, aula utama Universitas Edinburgh. 

Dia adalah seorang muslim dan hanya bisa makan makanan halal. Tetapi, ia sudah dua kali dikirimi sandwich dan keripik daging babi. 

Ia memberi tahu staf katering tentang masalah ini, tapi mereka tidak peduli. Sementara makanan dari luar tidak boleh masuk karena berisiko menjadi media penularan COVID-19. 

Leila membayar sekitar 8.200 poundsterling untuk tinggal di Pollock Halls, akomodasi yang disediakan universitas. Tetapi, ia  diberi makanan dingin dan non-halal yang tidak bisa dia makan.

Contoh makanan yang diberikan kepada para mahasiswa di Edinburgh (Foto: ITV News)

Mahasiswa yang tinggal di blok tersebut telah membentuk kelompok kampanye yang disebut 'Penjara Pollock' sebagai upaya agar pihak universitas menyadari kondisi mereka.

Penyelenggara kelompok, Tess Bailey menggambarkan situasi tersebut  "membingungkan dan cukup mengerikan".

Dalam sebuah pernyataan, Universitas Edinburgh mengatakan staf mereka bekerja keras untuk memberi bantuan serta dukungan terhadap mahasiswa yang terjebak dalam isolasi.

"Staf universitas bekerja keras untuk memberikan perawatan dan dukungan - termasuk dukungan kesehatan mental - untuk semua mahasiswa yang diharuskan mengisolasi diri oleh Pemerintah Skotlandia," bunyi pernyataan tersebut.

Mahasiswa mengeluh setelah diberi roti kedaluwarsa untuk sarapan (Foto: ITV News)

"Staf katering akan menyediakan makanan tiga kali sehari untuk semua siswa yang tinggal di akomodasi yang disediakan Universitas. Makanan ini tersedia dalam pilihan vegan dan bebas gluten untuk memastikan bahwa semua persyaratan diet terpenuhi."

Namun, mereka tidak memastikan ketersediaan makanan halal untuk mahasiwa muslim.