Program Subsidi Gas Elpiji Tiga Kilogram Masih Sangat Diperlukan Masyarakat
Ilustrasi. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam menyatakan program subsidi komoditas elpiji tiga kilogram masih diperlukan oleh rakyat sehingga jangan sampai ada wacana untuk menghapuskannya karena yang diperlukan adalah memperbaiki sistem penyalurannya.

"Subsidi komoditas gas elpiji tiga kg masih dibutuhkan rakyat. Namun demikian, Pemerintah harus memperbaiki target penerima agar Penerima gas LPG tiga kg sesuai dengan target yaitu kelompok masyarakat miskin, atau rentan miskin, dan atau tidak mampu atau kurang mampu," kata Ecky Awal Mucharam dikutip dari Antara, Rabu 30 September.

Untuk itu, Ecky menginginkan agar otoritas terkait juga dapat betul-betul menjaminkan ketersediaan gas LPG 3 kg tersebut kepada rakyat yang berhak menerima dengan harga yang terjangkau.

Ia juga menekankan, fraksinya merekomendasikan agar subsidi listrik untuk rakyat pengguna listrik 450 VA dan 900 VA terus dilanjutkan.

"Ini sangat penting untuk menjaga daya beli rakyat terbawah yang sedang terpukul berat akibat pandemi ini. Sehingga kebutuhan dasar energi mereka tetap terpenuhi dengan biaya yang rendah agar mereka tetap produktif," ucapnya.

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI mempertanyakan mengenai kuota elpiji tiga kilogram (kg) kepada Kementerian ESDM dalam rapat kerja di Jakarta, Rabu 2 September.

Hal yang dipertanyakan adalah keputusan pemerintah untuk kuota elpiji tahun anggaran 2021. Dalam Nota Keuangan 2021, pemerintah memutuskan untuk menurunkan kuota elpiji 3 kg menjadi 7 juta metrik ton.

Sedangkan pada Juni 2020 telah disepakati untuk elpiji 3 kilogram jumlahnya berada di antara rentang 7,5 juta-7,8 juta metrik ton.

Salah satu anggota Komisi VII DPR RI Doni Maryadi menilai kuota elpiji 3 kilogram seharusnya meningkat setiap tahun, utamanya menghadapi masa pandemi.

Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kementerian sendiri telah memutuskan untuk menyiapkan 7 juta metrik ton elpiji 3 kg dengan melihat data realisasi pada tahun sebelumnya.

Untuk hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan terus menekan angka penyaluran yang tidak tepat sasaran agar tidak menambah kuota elpiji 3 kg si tengah meningkatnya jumlah penerima.