Usut Penyebab 6 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Jalur Pantura, Polisi Gunakan 3D Laser Scanning
Petugas saat menggunakan "3D laser scanning" ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Pantura Cirebon (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kasi Sidik Laka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri AKBP Tri Yulianto mengatakan, pihaknya menggunakan 3D laser scanning untuk mengetahui penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon, Jawa Barat, yang mengakibatkan enam orang tewas.

"Kita gunakan 3D laser scanning (untuk olah TKP kasus kecelakaan maut)," kata AKBP Tri saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Cirebon, Antara, Senin, 4 April.

Menurutnya penggunaan alat tersebut merupakan upaya untuk membantu penyidik dalam menganalisa kasus kecelakaan lalu lintas. Apalagi semua orang yang berada di dalam minibus Toyota Avanza G 1031 CC dinyatakan tewas.

Penggunaan alat itu juga bisa memberikan petunjuk, apakah kecelakaan tersebut dikarenakan faktor manusia, kendaraan, jalan maupun lingkungan, semuanya bisa dicari tahu.

"Tujuannya untuk membantu penyidik dalam rangka menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan, baik dari faktor manusianya, kendaraan, jalan, dan lingkungan," tuturnya.

Namun, Tri belum memberikan keterangan secara pasti penyebab kecelakaan, karena menurut dia, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan terlebih dahulu.

Ia juga belum bisa memperkirakan berapa kecepatan minibus saat terjadi kecelakaan, akan tetapi yang pasti persneling kendaraan tersebut berada paling tinggi.

"Untuk persneling ada di gigi lima. Tapi kami belum bisa sampaikan berapa kecepatannya, karena harus diteliti terlebih dahulu," katanya.