JAKARTA - Partai Gerindra bakal jadikan Jawa Timur sebagai basis kekuatan baru pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Apalagi nama Prabowo cuma kalah tipis dari Ganjar Pranowo.
Hal itu dikatakan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyusul hasil temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Ketua umumnya di posisi kedua di bawah Ganjar Pranowo. Menurut Muzani, Jatim menjadi daerah baru yang potensial bagi pemenangan Prabowo.
"Jawa Timur adalah wilayah yang strategis dalam peta elektoral pilpres. Karena itu Gerindra bertekad untuk menjadikan Jawa Timur sebagai basis kekuatan untuk kemenangan Prabowo presiden di 2024," ujar Muzani dalam keterangannya, Senin, 4 April.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei Pilpres 2024 di Jawa Timur. Hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo masih tertinggi.
"Ganjar Pranowo tertinggi namun selisihnya sangat tipis dari Prabowo Subianto. Dua nama ini akan bersaing ketat di Jatim," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Rabu, 30 Maret.
Djayadi menyebut, elektabilitas Ganjar di Jatim sebesar 22,5 persen. Lalu kemudian di posisi kedua ada Prabowo Subianto sebesar 20,2 persen. Melengkapi 3 besar ada Khofifah Indar Parawansa sebesar 10,6 persen.
"Prabowo ini masih tinggi, karena kinerjanya sebagai Menteri bagus, dan tidak pernah membuat sensasi di masyarakat. Sama halnya, kenapa Khofifah di peringkat tiga, karena kepemimpinannya di Jatim yang bagus. Kalau Ganjar kita tahu, memang popularitasnya cukup tinggi," terangnya.
Lebih lanjut Djayadi mengungkapkan, peluang Prabowo untuk menang di Jatim tinggi, apabila mau berpasangan dengan Khofifah.
"Dalam simulasi, Prabowo akan berpeluang besar memenangkan suara Pilpres di Jatim kalau cawapresnya Khofifah Indar Parawansa," katanya.
BACA JUGA:
Djayadi menyebut peluang Prabowo-Khofifah memenangkan suara Pilpres di Jatim besar, mengingat Khofifah merupakan Gubernur Jatim, dan tokoh populer di Bumi Majapahit.
"Dan jika memenangkan suara di Jatim, besar kemungkinan akan memenangkan Pilpres. Karena selama ini, Jatim menjadi penentu kemenangan," ungkapnya
Survei yang dilakukan LSI ini dilakukan pada periode 6 sampai 13 Maret 2022. Populasi survei ialah seluruh WNI di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Ukuran sample sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi sample random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.