Kabar Bahagia Kasus Terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Lingga Tinggal Satu Orang
Ilustrasi pasien COVID-19. (Antara)

Bagikan:

KEPRI - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tinggal satu orang. Angka itu menjadi terendah dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Kepri.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, mengatakan penambahan jumlah pasien COVID-19 di Lingga juga tidak signifikan, meski di kabupaten dan kota lainnya, mulai meningkat tajam sejak Januari-awal Maret 2022.

"Lingga merupakan kabupaten terlama bertahan sebagai zona hijau atau nihil kasus aktif sejak Oktober 2021 hingga Januari 2022," kata mantan Kadis Kesehatan Kepri di di Tanjungpinang, Jumat, 1 Maret, melansir Antara.

Sampai saat ini, kata dia Lingga ditetapkan sebagai Zona Kuning atau risiko penularan rendah. Lingga belum pernah ditetapkan sebagai Zona Oranye atau risiko penularan sedang pada tahun ini.

"Kami apresiasi kerja keras Pemerintah Lingga dan masyarakat dalam mencegah penularan COVID-19," ujarnya.

Tjetjep mengemukakan jumlah kasus aktif terendah kedua di Kabupaten Anambas. Jumlah kasus aktif di Anambas bertambah dua orang sehingga menjadi 10 orang.

Sementara Kota Batam menempati peringkat ketiga dengan jumlah kasus aktif 33 orang, diikuti Kabupaten Karimun 44 orang. Sedangkan kasus aktif di Kabupaten Natuna mencapai 67 orang, dan Kabupaten Bintan 71 orang.

"Jumlah kasus aktif di Kota Tanjungpinang 134 orang, tertinggi di Kepri," ungkapnya.

Satgas Penanganan COVID-19 menetapkan Tanjungpinang dan Natuna sebagai Zona Oranye sedangkan Anambas, Batam Karimun, dan Bintan sebagai Zona Kuning.

Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah tiga orang. Mereka merupakan warga Bintan, Karimun dan Lingga.

Total jumlah pasien yang meninggal karena COVID-19 di Kepri sejak pandemi mencapai 1.893 orang, tersebar di Tanjungpinang 430 orang, Batam 905 orang, Bintan 200 orang, Karimun 176 orang, Lingga 49 orang, Anambas 88 orang, dan Natuna 45 orang.

"Kepri sudah memulai kehidupan normal, ditandai dengan mengurangi kebijakan pembatasan sosial untuk meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat. Sejalan dengan itu, masyarakat Kepri harus siap, konsisten menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi," tandasnya.