PDIP Sebut Wacana Penundaan Pemilu Tidak Produktif, Hasto: Sebaiknya Kita Setop!
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta semua pihak tak lagi membahas penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, isu itu tidak produktif sehingga tak perlu diperpanjang.

"Sebaiknya kita setop wacana yang tidak produktif itu," kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, 28 Maret.

Dia menegaskan saat ini, ada hal yang lebih penting. Salah satunya adalah membantu dan memprioritaskan untuk menyelesaikan masalah di tengah masyarakat.

Lagipula, Pemilu 2024 sudah disepakati pada 14 Februari. Sehingga, isu penundaan pemilu tak perlu dibahas lagi

"Pemilu sudah disepakati 14 Februari mendatang," tegasnya.

Lebih lanjut, PDIP juga telah menutup pembahasan terkait Pemilu 2024 dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini disampaikan untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengaku menunggu panggilan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebab, sikap partai berlambang banteng ini sudah tegas dan mereka tak akan menjilat ludah sendiri.

"Untuk penundaan Pemilu sikap PDIP sudah final, sikap DPR termasuk di dalamnya ada parpol di DPR itu sudah final sudah disepakati 14 Februari. Jadi tidak akan menjilat ludah sendiri itu yg harus ditujukan sebagai etika politik yg baik," tegasnya.

"Kalau Cak Imin mau silaturahmi dengan Ibu Ketua Umum, Cak Imin ini dulu dititipkan Gus Dur bersama dengan Syaifullah Yusuf untuk bersama-sama dengan Bu Mega. Sehinggam dialog ibu ketua umum itu sudah biasa dilakukan oleh Bu Ketum dan jajaran partai," imbuh Hasto.

Wacana penundaan Pemilu sebelumnya disampaikan Cak Imin pada Rabu, 23 Februari lalu. Menurut Cak Imin, penundaan pemilu penting demi stabilitas pemulihan ekonomi akibat pandemi.

Belakangan, PAN juga menyatakan sikap mendukung usulan itu. Selain karena ekonomi, partai besutan Zulkifli Hasan itu juga mempertimbangkan situasi politik global, terutama pascainvasi Rusia ke Ukraina dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang meningkat.