Bagikan:

JAKARTA - Tawuran atau perkelahian massal menjadi permasalahan yang belum terselesaikan bagi aparat penegak hukum dan sejumlah pihak terkait. Biasanya, dampak dari tawuran dapat menyebabkan korban luka hingga meninggal dunia.

Fenomena tawuran kekinian semakin canggih. Para pelaku kerap melakukan janji dengan lawan melalui ponsel hingga sejumlah akun media sosial. Bahkan, tawuran dapat disiarkan secara live.

Menanggapi aksi tawuran yang rutin terjadi, khususnya di wilayah Tamansari, Kapolsek Metro Tamansari AKBP Rohman Yonky Dilatha menggandeng sejumlah tokoh masyarakat dan aparatur negara lainnya.

"Kita bentuk komitmen bersama, dengan unsur TNI, POLRI, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan dan pihak terkait untuk memberantas aksi tawuran di Tamansari," ujar AKBP Yonky saat dihubungi VOI, Minggu 27 Maret, pagi.

Dia menjelaskan, tradisi tawuran antar kelompok warga hingga pelajar memang sudah ada sejak lama. Tradisi buruk itu terus terdoktrin dan berlanjut hingga saat ini.

Bahkan aksi tawuran, sambung Kapolsek, hampir setiap hari terjadi. Parahnya lagi, para pelaku tawuran dengan gagahnya memamerkan senjata tajam di tengah keramaian.

"Kami bersama instansi terkait harus berperan aktif, bagaimana dari deklarasi bersama ini dapat mengatasi masalah tawuran di wilayah Tamansari, Jakarta Barat. Agar bisa diminimalisir bahkan kemudian kita bisa hilangkan," ujar AKBP Yonky.

Kedepan, Polsek Tamansari juga akan lakukan pembinaan penyuluhan guna mencegah tawuran yang melibatkan para pemuda pelaku tawuran.