Kelanjutan Insiden Robohnya Gedung Empat Lantai di Slipi
Gedung empat lantai yang roboh di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Dugaan penyebab robohnya gedung empat lantai yang berada di kawasan Slipi, Jakarta Barat, memang sudah diketahui. Pelapukan dinding disebut sebagai faktor utama. Terlebih, hal itu diperparah dengan tidak adanya saluran pembuangan air sehingga di lantai atas bangunan terjadi genangan.

Untuk memastikannya, pihak kepolisian berupaya mengambil keterangan dari beberapa pihak. Salah satunya merupakan pemilik gedung tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, dalam upaya mencari informasi dan petunjuk, saat ini lima orang telah dimintai keterangan terkait insiden robohnya gedung empat lantai tersebut.

"Sudah ada lima orang, salah satunya pemilik gedung yang sedang kami ambil keterangannya," ucap Arsya saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Januari.

Selain memeriksa saksi-saksi yang merupakan karyawan dan pemilik gedung, dikatakan, saat ini penyidik masih menunggu hasil olah TKP yang telah dilakukan Puslabfor Mabes Polri. Nantinya, setelah semua petunjuk dikantongi akan dilakukan gelar perkara guna menentukan ada tidaknya tindak lanjut dalam insiden tersebut.

"Sudah dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Mabes Polri. Saat ini kami menunggu hasilnya seperti apa," kata Arsya.

Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya, Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Budi Purnama mengatakan, berdasarkan penelusuran di beberapa bagian bangunan, penyebab robohnya gedung empat lantai itu karena adanya pelapukan.

Dugaan itu lantaran tidak ditemukan adanya saluran pembuangan air di lantai paling atas atau roof top. Sehingga, setiap kali turun hujan akan terjadi genangan. Yang kemudian, genangan air itu pun terserap oleh dinding bangunan. Hingga berjalannya waktu dan terus terjadi berulang-ulang, bangunan itu pun mengalami pelapukan.

"(Saat) Ini kan musim hujan, dia (dinding) menyerap air terlalu banyak. Sudah dari per lantai tidak ada pembuangan air," ucap Budi di Jakarta, Senin, 6 Januari.

Selain itu, petugas Tim Rescue Basarnas Rivan menambahkan, dengan temuan itu, diprediksi kuat akan terjadi runtuhan susulan jika bangunan tersebut masih diguyur hujan.

"Gedung ini sendiri tidak aman, karena di ruko bagian atas itu terdapat genangan air, jadi untuk air sendiri tidak ada akses untuk turun," kata Rivan sembari menambahkan soal adanya rembesan air pada bangunan.

"Selanjutnya posisi dinding gedung ini sendiri telah terjadi penyerapan air yang berlebihan, jadi untuk bagian lantai 4 dan 3 rata-rata plafonnya itu sudah terjadi rembesan air," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, bangunan empat lantai yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, roboh tanpa sebab yang jelas. Insiden itu terjadi sekitar pukul 09.10 WIB.

Akibat insiden itu, tiga orang menjadi korban. Dua di antaranya merupakan pengendara ojek online mengalami patah tulang di bagian tangan dan kaki. Sementara, seorang lainnya hanya menderita luka ringan.