Bagikan:

JAKARTA - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai Indonesia menjadi negara penghasil minyak sawit (CPO) terbesar dunia tetapi gagap menghadapi pasokan minyak goreng.

Hal itu disampaikan Musni Umar menanggapi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang mengungkapkan harga sejumlah bahan pokok naik akibat perang Rusia dengan Ukraina. Musni mempertanyakan kebenaran dari pernyataan Mendag tersebut.

"Narasi yang patut dipertanyakan kebenarannya. Kelapa sawit ditanam di Indonesia minyak goreng diolah di Indonesia," kata Musni dalam akun Ttwitternya, @musniumar, Selasa 22 Maret.

Mendag mengatakan bahan pokok yang naik akibat konflik Rusia-Ukrania salah satunya gandum. Ukrania diketahui merupakan negara penghasil gandum untuk kebutuhan negara-negara di dunia.

Mendag mengatakan harga bahan pokok melambung lantaran perang Rusia-Ukrania saat rapat kerja dengan Komite II DPD pada Senin 21 Maret. Selain itu, Komite II DPD juga mempertanyakan apa penyebab kelangkaan minyak goreng.

Padahal tiga bulan terakhir petani sawit telah mengalami panen raya tapi justru yang terjadi, para petani tersebut tidak bisa memperoleh minyak goreng di pasaran.

"Jangan terasa kebijakan yang ada ini seakan-akan memberikan harapan seperti angin surga, tetapi justru yang terasa neraka dalam implementasinya," kata Ketua Komite II DPR, Yorry Raweyai saat rapat.