Ganjar Pantau Jalur Provinsi Pakai Aplikasi Jalan Cantik, Tak Ada Lagi yang Rusak Berat
Foto via Pemprov Jateng

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta SKPD terus berupaya menjaga jalan provinsi. Sebagian besar panjang jalan kini sudah mulus kondisinya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, AR Hanung Triyono bilang, hingga Sabtu 19 Maret, total panjang jalan provinsi mencapai 2.404,741 kilometer.

Ruas jalan dalam kondisi baik 1.871,860 kilometer atau 77,90 persen, rusak sedang 312,125 kilometer atau 12,92 persen, rusak ringan 220,756 kilometer atau 9,18 persen, dan tidak ada yang mengalami rusak berat.

Kata dia, penanganan jalan rusak di jalan provinsi terus rutin dilakukan. Pihaknya menerapkan beberapa metode penanganan jalan provinsi.

"Misalnya, ada ruas Surakarta-Gemolong-Geyer panjang 30 kilometer. Di situ itu mesti ada kegiatan fungsional. Mungkin bongkaran bahu jalan, babat rumput, tambal lubang jalan, itu jelas ada,” kata Hanung seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Minggu 20 Maret.

Biasanya, penanganan jalan rusak bisa dilakukan dengan peningkatan atau pembetonan. Namun karena anggaran yang terbatas, maka penanganan dilakukan sebatas pemeliharaan fungsional.

“Tidak mungkin kita itu melakukan peningkatan 30 kilometer atau 10 kilometer, karena uangnya juga terbatas. Yang diutamakan adalah fungsional, pemeliharaan fungsional, dan juga ada paket peningkatan bertahap. Nyicil. Surakarta-Gemolong-Geyer masih ada sekitar 10 kilometer yang belum dibeton misalnya. Kita bertahap,” jelasnya.

Yang jelas, kata Hanung, setiap kali ada laporan kerusakan jalan melalui aplikasi Jalan Cantik milik Pemprov Jateng, segera dilakukan penanganan setidaknya kurang dari 24 jam.

Tidak hanya itu, di jalan nasional atau jalan kabupaten pun, masyarakat tetap bisa melaporkan kerusakan jalan dan jembatan melalui aplikasi Jalan Cantik.

Menurutnya, jalan nasional di Jateng mencapai 1.518,09 kilometer, dengan kondisi baik 557, 79 kilometer atau 36,63 persen, kerusakan sedang 824,70 kilometer atau 54,15 persen, rusak ringan 128,63 kilometer atau 8,45 persen, serta rusak berat 11,80 kilometer atau 0,77 persen.

Adapun jalan kabupaten/ kota sepanjang 27.314,31 kilometer, dengan kondisi baik 15.582,61 kilometer atau 57,05 persen, kerusakan sedang 7.021,58 kilometer atau 25,61 persen; rusak ringan 2.639,37 kilometer atau 9,66 persen, serta rusak berat 2.070,74 kilometer atau 7,58 persen.

“Koordinasi pemprov dengan pusat atau pemkab, sudah ada MoU atau perjanjian kerja sama. Yaitu MoU antara bapak gubernur, Dirjen Kementerian PUPR, wali kota/ bupati se-Jawa Tengah, sepakat bahwa aplikasi Jalan Cantik ini dipakai bersama,” terangnya.

Dengan demikian, aplikasi Jalan Cantik itu seperti meeting point (poin pertemuan) antar laporan kerusakan jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten.

“Implementasi di lapangan kalau jalan nasional sudah berjalan lebih cepat karena anggarannya lebih ada, sumber daya manusia dan alat juga ada. Jadi tiap kabupaten/kota, ada kementerian, kita ada adminnya. Admin (aplikasi Jalan Cantik) itu yang meneruskan ke stakeholder,” jelasnya.

Tidak sebatas itu, antarpimpinan juga punya grup di aplikasi percakapan WhatsApp (WA). Jadi setiap kali ada aduan, juga bisa dilaporkan ke grup WA antarpihak terkait.

“Respons mereka cukup bagus. Kalau ada aduan tetap kita lakukan untuk secepatnya direspons. Direspons itu misalnya jalannya remuk ya dikasih rambu, diuruk,” pungkasnya.