Bagikan:

MEDAN - Pasien perempuan membakar sebuah rumah sakit terekam kamera pengawas. Video itu kemudian diunggah dan viral di media sosial. 

Peristiwa itu terjadi di RSUD dr Tengku Mansyur, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Selasa, 15 Maret, siang. 

Dalam video itu, tampak api keluar di salah satu sudut ruangan. Akibatnya, suasana rumah sakit pun terlihat gaduh lantaran asap menyebar ke penjuru ruangan.

Terlihat juga para tenaga kesehatan yang berupaya menyelamatkan pasien dari ruangan rumah sakit. Sementara itu pengunjung yang berada di rumah sakit tampak berhamburan.

Dari peristiwa, tidak terdapat korban jiwa. Kasus ini, sudah dilaporkan pihak RSUD Dr Tengku Mansyur ke Polres Tanjungbalai. Dari informasi yang didapat, wanita itu berinisial DEP (45).

Kini, kepolisian tengah memburu terduga pembakaran rumah sakit milik Pemerintah Kota Tanjungbalai itu.

Kasubag Humas Polres Tanjungbalai, Iptu Ahmad Dahlan menjelaskan kronologi kejadian pembakaran rumah sakit itu. Kejadian itu bermula dari DEP mendaftar diri di Poly Obgyn rumah sakit tersebut. 

"Sebelum tiba giliran, tiba-tiba saja DEP menerobos antrian. Pelaku langsung menemui tim medis yang sedang berdinas. Selanjutnya, meminta obat penyubur untuk program bayi tabung. Namun, pelaku menjelaskan bahwa ia berstatus lajang atau belum menikah," jelas Iptu Dahlan, Rabu 16 Maret.

Selanjutnya, petugas menjelaskan bahwa pihak RSUD Tengku Mansyur tidak menyediakan program bayi tabung. Setelah mendapat penjelasan petugas, DEP lantas pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

"Tidak lama kemudian pelaku datang kembali ke RSUD dengan membawa kantongan plastik berisi cairan. Selanjutnya, pelaku kembali duduk dibangku antrean pasien Poly Obgyn," ungkapnya.

Iptu Dahlan mengatakan, DEP lalu menuangkan cairan didalam plastik diduga bahan bakar disamping Poly Saraf di rumah sakit dan langsung menyulutkan dengan korek api. Sontak api membesar dan membuat panik orang yang berada di rumah sakit tersebut.

"Seketika itu api langsung menyala membakar bagian poly obgyn dan beberapa petugas RSUD berteriak adanya kebakaran ruang," ucap Dahlan.

Melihat api tersebut, petugas keamanan rumah sakit itu langsung memadamkan api menggunakan tabung racun api. Sedangkan, DEP melarikan diri dari rumah sakit tersebut.

"Setelah dilakukan pengecekan, maka dapati beberapa barang yang terbakar adalah wastapel, bangku, meja, lemari, dokumen atau data pasien dan kipas angin," ucapnya.

Dari hasil olah TKP gang dilakukan polisi, Iptu Dahlan menjelaskan ditemukan kemasan plastik yang dibawa pelaku setelah dicium, aroma plastik berbau Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Akibat dari peristiwa tersebut beberapa barang yang terbakar tidak bisa lagi dipergunakan karena rusak terbakar dan pihak RSUD mengalami kerugian materil lebih kurang sebesar Rp 1 juta," katanya.