JAKARTA - Melonjaknya harga dan kelangkaan minyak goreng di pasar tradisional hingga ritel besar berimbas pada pembatasan pembelian masyarakat akan kebutuhan minyak goreng.
Seperti diketahui sebelumnya, konsumen hanya dapat membeli minyak goreng kemasan satu liter sebanyak 2 kemasan per orang. Artinya, pembelian kemasan dua liter, maksimal hanya 1 kantung.
Pembatasan pembelian akan berlaku hingga persediaan minyak goreng kembali normal di masyarakat.
Meski adanya pembatasan pembelian minyak goreng, namun tidak menyurutkan kegigihan wanita paruh baya asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dalam upaya berburu minyak goreng.
Sri (60) mengaku dirinya datang dari Cibinong ke sebuah supermarket di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur hanya untuk membeli satu kemasan berisi 2 liter minyak goreng. Kata Sri, dia mendapat informasi dari saudaranya yang tinggal di Jakarta Timur, terkait adanya supermarket yang masih menjual minyak goreng.
"Dari Cibinong (sengaja) nyari minyak goreng. Karena di Cibinong tidak dapat dapat minyak goreng," ujarnya sambil memegang satu kemasan minyak goreng berisi 2 liter, Selasa 15 Maret, kemarin sore.
BACA JUGA:
Sri mengaku dirinya sudah mendatangi beberapa ritel besar yang ada di kawasan Bogor untuk membeli minyak goreng, namun harapannya kandas karena stok barang kosong.
"Sama (sulitnya mendapatkan minyak di Bogor). Sudah ke Transmart (Bogor) tidak ada. Apalagi ke Alfa engga bakalan dapet deh," ujarnya.
Sementara menanggapi pembatasan pembelian yang masih diberlakukan terhadap konsumen, Sri mengaku sudah mengetahuinya. Bahkan dia rela datang dari Bogor ke Jakarta hanya untuk mendapatkan 2 liter minyak goreng kemasan.
"Saya sudah tau, pembelian dibatasi cuma 2 kemasan (2liter). Harga tidak masalah, yang penting ada stoknya (minyak goreng)," katanya.