Bagikan:

PURWOKERTO - Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo, mengingatkan pelonggaran syarat perjalanan perlu diiringi penguatan protokol kesehatan.

"Masyarakat tetap harus memperkuat prokes, terutama memakai masker, saat melakukan perjalanan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilansir Antara, Minggu, 13 Maret.

Dia juga mengingatkan bahwa peniadaan hasil tes negatif PCR dan antigen berlaku bagi pelaku perjalanan domestik yang telah menerima dosis lengkap vaksin COVID-19.

"Dengan demikian bagi mereka yang belum vaksin diharapkan segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19," katanya.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed itu juga mengingatkan agar sosialisasi mengenai protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 harus terus diperkuat guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat.

"Dengan demikian masyarakat akan tetap disiplin dan tidak bersikap euforia, selain itu juga diharapkan tidak mengabaikan protokol kesehatan," katanya.

Yudhi juga mengingatkan bahwa penguatan protokol kesehatan memang dibutuhkan sebagai salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19.

"Untuk menuju endemi, harus disiapkan prosedur yang jelas dan aturan yang ketat terkait bagaimana masyarakat harus bersikap menghadapi COVID-19. Nantinya secara bertahap relaksasi dapat dilakukan," katanya.

Yang terpenting, kata dia, pada saat ini masyarakat harus berperan aktif mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19.

"Masyarakat juga perlu terus memperkuat disiplin protokol kesehatan dan harus mendukung percepatan program vaksinasi COVID-19 karena itu salah satu kunci menuju endemi," katanya.

Sementara itu, pengajar di Departemen Keperawatan Gawat Darurat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Arif Imam Hidayat juga mengajak masyarakat untuk senantiasa memperkuat protokol kesehatan.

Arif menjelaskan bahwa perjalanan penanganan wabah penyakit hingga diputuskan menjadi endemi biasanya dilakukan ketika rata-rata jumlah penularan cenderung tetap.

"Artinya tidak banyak berkurang atau bertambah. Untuk mengendalikan jumlah penularan tentunya perlu didukung penguatan protokol kesehatan dan peningkatan cakupan vaksinasi," katanya.