JAKARTA - Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi tiga tindak kejahatan yang terjadi wilayah hukumnya, terutama di daerah penunjang Ibu Kota. Mulai dari kenakalan remaja hingga aksi para pelaku kriminal.
"Pertama klaster penyakit masyarakat, kedua kenakalan remaja, dan ketiga pelaku kriminal," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Jumat, 11 Maret.
Hasil analisa dari tindak kejahatan yang kerap terjadi semisal pembegalan, perampokan, hingga tawuran, mayotitas pelaku berusia 20 tahun. Mereka, sambung Tubagus, seolah ingin menujukan kekuatan dirinya atau kelompoknya.
Sehingga, beranggapan harus melakukan aksi adu kekuatan atau yang melanggar hukum. "Ditemukan fakta bahwa para pelaku semuanya di rata-rata usia di bawah 20 tahun atau usia belasan tahun, pekerjaan pelajar," kata Tubagus.
"Agar bisa disebut kelompok kuat maka harus lakukan tindakan berani melukai orang lain," sambungnya.
Khusus untuk aksi tawuran, Tubagus menyebut para pelaku ini pun menggunakan media sosial sebagai sarana menujukan kekuatannya. Sehingga masyarakat luas dapat menyaksikan apa yang telah mereka perbuat.
"Agak unik tiap kejadian tawuran diabadikan di beberapa medsos dan ekspose agar bisa identifikasi diri sebagai kelompok hebat," kata Tubagus.
Dengan analisa itulah, maka, akan dilakukan tindakan pencegahan. Polda Metro Jaya dan jajaran bakal membentuk tim khusus untuk mencegah aksi kriminal tersebut.
"Analisa tersebut lebih tekankan ke masalah sosial dari ketahanan keluarga, anak pergi jam sekian. Kami libatkan potensi masyarakat," kata Tubagus.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti maraknya aksi kejahatan di wilayah hukumnya. Terutama, di daerah penunjang Ibu Kota.
"Kemarin saya membaca ada sebuah berita di Depok ada warga yang terluka diserang gangster, kemudian di wilayah Bekasi terjadi begal, terjadi tawuran," ujar Irjen Fadil di akun Instagram @kapoldametrojaya.
BACA JUGA:
Bahkan, Fadil menyatakan bakal mendatangi lokasi rawan terjadinya aksi kejahatan. Hal itu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan mencari solusi untuk menekan tindak kejahatan tersebut.
"Saya akan datang ke lokasi-lokasi yang rawan tersebut sesuai jam kejadian. Saya akan evaluasi bersama-sama, kita susun intervensi yang dapat membuat masyarakat aman dan nyaman," kata Fadil.