Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist telah memberanikan menyebut, jika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengirim tentaranya ke Ukraina, di mana operasi khusus Rusia sedang berlangsung, itu akan menempatkan Eropa di ambang perang dunia.

"Jika NATO atau Barat masuk dengan pasukan, maka Anda terbuka untuk perang dunia ketiga, dan tidak ada yang menginginkan itu," Menteri Hultqvist mengatakan kepada penyiar nasional SVT, seperti melansir Sputnik News 10 Maret.

Lebih jauh, Menteri Hultqvist juga mengklaim Kremlin memiliki rencana yang lebih besar daripada 'mengambil alih Ukraina', menunjukkan Moskow mungkin juga mengincar bekas Republik Soviet lainnya, menyebut pembubaran Uni Soviet sebagai 'trauma besar bagi Rusia'.

Moskow, pada bagiannya, telah menekankan operasi militer khusus itu semata-mata bertujuan untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina, serta melindungi Republik Rakyat Donbass yang sebelumnya diakui dan ditolak rencana pendudukannya.

Pada saat yang sama, Hultqvist mempertahankan pernyataannya pada November 2021 lalu, selama dia menjabat sebagai menteri pertahanan, Swedia tidak akan pernah mengajukan keanggotaan NATO, isu panas di negara yang secara historis tidak bersekutu.

Menteri Hultqvist meyakinkan, status non-aliansi tersebut tidak berubah pikiran, tetapi menambahkan, dalam masalah seperti itu "Anda tidak boleh mengatakan tidak pernah,"

Sebelumnya, awal pekan ini Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan aplikasi Swedia untuk keanggotaan NATO tidak relevan dalam keadaan saat ini, menambahkan itu akan semakin mengacaukan situasi di Eropa.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menjadi bahan perdebatan abadi NATO di Swedia, dengan blok tersebut memperbesar dan membesar-besarkan 'ancaman Rusia' fiktif, demi peningkatan anggaran militer dan penumpukan pasukan.

Diketahui, Swedia telah mengirim senjata dan amunisi ke Ukraina dan sedang menyelidiki jenis bantuan lain, termasuk memperkuat kemampuan dunia mayanya, tetapi sejauh ini berhenti mengirim personel militer.

Namun, menurut surat kabar Kristianstadbladet, ratusan sukarelawan Swedia sedang dalam perjalanan ke Ukraina. Rusia sendiri telah memperingatkan, pejuang asing pro-Ukraina tidak akan mendapatkan status tawanan perang (POW) dan akan diperlakukan sebagai penjahat, jika tertangkap

Untuk diketahui, Keputusan Swedia untuk mempersenjatai Ukraina saja sudah bersejarah, karena menandai pertama kalinya negara Skandinavia itu setuju untuk mengirim senjata ke zona konflik, sejak Perang Musim Dingin 1939.

Dalam sebuah survei oleh surat kabar Expressen dan jajak pendapat Sifo, hanya 39 persen orang Swedia yang mengatakan negara mereka harus membantu Ukraina dengan senjata.