Wakapolri: Kami Buat Inovasi Baru, Tim Pemburu Pelanggar COVID-19
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Selain melakukan operasi yustisi protokol kesehatan demi mencegah COVID-19 bersama TNI, kepolisian juga membuat terobosan baru dengan membuat tim yang bertugas untuk memburu pelanggar COVID-19 di tengah masyarakat. 

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, tim ini akan bergerak di tempat yang memungkinkan terjadinya kerumunan.

"Kami buat namanya Tim Pemburu Pelanggar COVID-19. Sasarannya adalah tempat-tempat kerumunan orang, tempat makan, dan tempat-tempat lainnya yang memang sesuai aturan-aturan yang ada di aturan daerah masing-masing ini kita tegakan," kata Gatot dalam konferensi pers secara daring bersama dengan Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat, 18 September.

Kata dia, dalam pelaksanaan operasi yustisi sejak Senin, 14 September kemarin mengerahkan 50 ribu personel di seluruh Indonesia. Penindakan pun sudah dilakukan, dari mulai teguran secara lisan hingga menutup tempat usaha yang kedapatan melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Adapun pola yang diterapkan dalam operasi yustisi ini beragam. Pertama dengan menempatkan papan penanda adanya kegiatan tersebut di jalan raya agar masyarakat patuh menegakkan disiplin protokol kesehatan. 

"Kedua adalah kami menempatkan petugas di daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan klaster dan terakhir, kegiatan mobile," jelasnya.

Terkait jumlah pelanggar operasi yustisi, selama empat hari pelaksanaan, sudah ada 452.869 orang yang ditindak dari 30.465 lokasi.

Dari angka tersebut dia merinci, sebanyak 379.178 orang mendapat teguran lisan dan 56.550 orang lainnya mendapat teguran tertulis.

"Selanjutnya saat ini ada 63 penutupan tempat usaha, serta 16.692 orang yang diberikan sanksi lainnya. Serta denda uang, lebih kurang sebanyak Rp369.135.000," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gatot menyadari pelaksanaan operasi yustisi ini memang masih terdapat banyak kekurangan. Namun, kekurangan ini akan segera mereka perbaiki ke depannya.

"Memang ada kekurangan dan akan kita perbaiki tujuannya agar masyarakat patuh protokol kesehatan utamanya menggunakan masker, menjaga jarak, dan cuci tangan. Apalagi di tengah persiapan Pilkada," pungkasnya.