Bagikan:

JAKARTA - Menghentikan sepenuhnya ekspor minyak dan gas (Migas) Rusia akan memicu dilema ekonomi yang pasti akan berdampak parah pada semua pihak, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada briefing pada Hari Rabu.

"China jelas menentang sanksi sepihak yang tidak berdasarkan hukum internasional. Mengacungkan tongkat sanksi tidak akan membawa perdamaian dan keamanan. Itu hanya akan menimbulkan masalah serius bagi ekonomi dan kualitas hidup di negara yang bersangkutan," ia mengingatkan, seperti dikutip dari TASS 10 Maret.

"Dalam situasi ini, semua orang kalah. Sanksi hanya akan meningkatkan perpecahan dan konfrontasi," sambung diplomat tersebut.

"China dan Rusia menjaga kerjasama yang stabil di sektor energi. Dan kami akan terus mengupayakan interaksi perdagangan yang normal berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling menguntungkan, dan ini termasuk sektor migas," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping menyuarakan penentangan sanksi hukuman terhadap Rusia oleh negara-negara Barat, atas serangannya terhadap Ukraina selama pertemuan puncak video trilateral dengan pemimpin Jerman dan Prancis.

"Sanksi Barat akan memberikan pukulan terhadap stabilitas keuangan global, energi, transportasi dan rantai pasokan, menyeret ekonomi dunia di tengah pandemi," kata Presiden Xi seperti dikutip Presiden Macron dan Kanselir Scholz oleh China Central Television.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya pada Hari Selasa sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina, menggarisbawahi dukungan bipartisan yang kuat untuk langkah yang ia akui akan menaikkan harga energi AS.

"Kami melarang semua impor energi minyak dan gas Rusia," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, melansir Reuters.

"Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin," sambung Presiden Biden.

Sebagai jawaban, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk membatasi atau melarang impor dan ekspor produk dan bahan mentah tertentu dari Rusia pada tahun 2022 dengan daftar produk yang akan ditentukan oleh pemerintah, menurut dekrit yang ditandatangani tentang langkah-langkah ekonomi asing khusus, yang bertujuan untuk memastikan keamanan Rusia.

"Pastikan penerapan langkah-langkah ekonomi khusus berikut hingga 31 Desember 2022: larangan ekspor dan impor produk dan/atau bahan mentah sesuai dengan daftar yang akan ditentukan oleh pemerintah Federasi Rusia," kata dokumen itu, menambahkan bahwa daftar akan menentukan barang, yang ekspor dan impornya akan dibatasi.