DEPOK - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama angin kencang yang bisa menyebabkan terjadinya pohon tumbang.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok, Indra Kusuma mengatakan dalam beberapa hari ke depan cuaca ekstrem yang berpotensi membuat pohon tumbang dan bencana alam lainnya.
Ia mengatakan menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang berdasarkan pada pantauan citra radar dan citra satelit, kejadian angin kencang di wilayah Jabodetabek tersebut dipicu oleh adanya sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari wilayah barat Banten ke arah timur.
Kemudian, menuju wilayah Jabodetabek dengan dimensi sistem awan yang cukup memanjang, dari utara ke selatan sehingga menimbulkan hembusan angin yang cukup kencang di wilayah Banten dan Jabodetabek.
BACA JUGA:
"Berdasarkan data BMKG, kecepatan angin yang terukur cukup beragam dengan kisaran rata-rata lebih dari 30 km/jam, bahkan di beberapa lokasi angin kencang yang terukur ada yang mencapai lebih dari 50 km/jam yang terjadi sekitar pukul 12.00-13.00 WIB," jelasnya di Depok, Rabu 9 Maret.
Indra menyebut, fenomena angin ini masih dapat berpotensi terjadi untuk dua hari ke depan. Khususnya di wilayah Banten, Jabodetabek.
Kondisi tersebut dipicu oleh adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah perairan Laut Timor yang membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jabodetabek, hingga ke wilayah Kalimantan bagian selatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga memicu terjadi potensi angin kencang di wilayah tersebut.
Pada periode Maret-April ini, sebagian besar wilayah Indonesia mulai memasuki periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Selama periode tersebut masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai angin kencang dan petir/kilat, puting beliung, waterspout, hujan, dan lainnya.*