Bagikan:

KAPUAS HULU - Kedatangan Rungai di kampung halamannya, Desa Sungai Ajung Kecamatan Batang Lupar wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat disambut isak tangis pihak keluarga. Bagaimana tidak, Rungai  telah 'menghilang,' ke Malaysia selama 66 tahun.

Pria paruh baya itu mengalami stroke ringan saat kembali ke tanah air melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Kabupaten Sanggau.

"Saya terharu melihat Pak Rungai naik ke rumah betang disambut isak tangis keluarganya, tidak tahan melihat, saya juga ikut menangis," kata Kepala Dinas Sosial Kapuas Hulu Martha Banang dilansir dari Antara, Senin, 7 Maret.

Saat menjalani karantina di PLBN Entikong petugas sempat kesulitan untuk memulangkan Rungai yang datang dari Malaysia hanya sebatang kara. Saat kembali ke Indonesia, Rungai ikut rombongan Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui PLBN Entikong dengan hanya berbekal surat dari KJRI Kuching dan surat sakit dari Hospital Mukah Sarawak.

Menurut dia, petugas di PLBN Entikong awalnya sempat kesulitan untuk memulangkan Rungai, dengan kondisi stroke ringan dan sebatang kara dan dengan identitas yang terbatas.

"Kepada petugas di Entikong, Rungai mengaku berasal dari daerah Bakul Kecamatan Batang Lupar, setelah kami lakukan koordinasi dengan petugas di Entikong dan Dinsos Sanggau, saya coba lakukan komunikasi dengan keluarga Pak Rungai melalui Kapolsek Batang Lupar," kata Martha.

Setelah dilakukan pencarian keluarga Rungai oleh Polsek Batang Lupar dan dilakukan komunikasi dengan pihak keluarga.

"Saya minta bantuan Polsek Batang Lupar, mencari alamat keluarga Pak Rungai, ternyata benar Pak Rungai berasal dari daerah Bakul, namun saudara Pak Rungai tinggal di Desa Sungai Ajung Kecamatan Batang Lupar," kata Martha.

Kepulangan Rungai dari PLBN Entikong, menggunakan kendaraan umum menuju Putussibau dan kami tampung sementara untuk beristirahat di rumah singgah Dinas Sosial Kapuas Hulu. Setelah itu, pihaknya mengantarkan Rungai ke keluarganya yang berada di Desa Sungai Ajung.

"Saat ini Pak Rungai sudah berkumpul dengan keluarganya, saya langsung yang menyerahkan, disaksikan pihak Polsek Batang Lupar dan Koramil setempat," ucapnya.

Martha menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pemulangan dan proses karantina di PLBN Entikong.

"Terima kasih kepada semua pihak, baik itu petugas di Entikong, Dinsos Sanggau, Kapolsek, Danramil, kepala desa dan termasuk Wartawan RRI di Entikong yang turut serta dalam mengurus Pak Rungai," tutur Martha.

Ia berharap sinergi tersebut terus terjalin dengan baik dalam kelancaran membantu masyarakat yang memerlukan bantuan. "Kami sangat solid dan terjalin koordinasi yang baik, sehingga akhirnya Pak Rungai bisa berkumpul kembali dengan keluarganya," kata Martha.