Bagikan:

BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten angkat bicara setelah video seorang anak sekolah dasar yang kebal terhadap jarum suntik vaksinasi COVID-19 viral. 

Video yang diunggah akun @alfajri221810, Sabtu, 5 Maret ini mengklaim anak tersebut berasal dari Suku Badui, Banten. Narasinya begini,

"Dinas kesehatan provinsi Banten kesulitan saat suntik vaksin pada anak-anak Suku Baduy Luar karena banyak anak-anak yang dibekali ilmu kebal oleh kedua orang tuanya," tulis akun tersebut dilansir VOI, Minggu, 6 Maret.

Video ini turut disebarkan akun Twitter grup musik asal Jatinangor, The Panturas. Mereka menuliskan kata "Busoshoku Haki" disertai dengan emoticon jempol.

Kepala Dinkes Banten Ati Pramuji mengatakan, vaksinasi tersebut tidak dilakukan di wilayah mereka. Saat ini, Dinkes Banten belum turun membantu vaksinasi anak usia 6-12 tahun.

"Yang pasti ini tidak dilakukan oleh tim Dinkes Provinsi Banten, karena kami belum turun membantu kabupaten/kota vaksinasi kepada anak-anak usia 6-12 tahun," ujar Ati kepada kepada VOI.

Dinkes Banten sudah berkoordinasi dengan Kadinkes Lebak terkait vaksinasi anak sekolah yang diklaim warga Badui, Kabupaten Lebak. Diketahui, tak ada kegiatan vaksinasi yang dilakukan Dinkes Lebak ataupun puskesmas di Badui.

"Kita masih menelusuri puskesmas di sekitar Baduy," ujarnya. 

Banyak warganet yang merespons video ini. Mereka seakan takjub dengan peristiwa yang terjadi dalam video tersebut. "Udah kayak Superman aja disuntuk malah bengkok," tulis akun @Akhl****

Namun, ada pengguna Twitter yang meragukan anak tersebut berasal dari Suku Baduy. Menurutnya, anak Suku Baduy, baik luar maupun dalam, tak diperbolehkan sekolah.

"Beneran itu suku baduy??" kicau akun @IbnuS****.

"Setau saya suku baduy luar ataupun dalam, mereka ga boleh sekolah, tapi kok ini pake seragam. Aduh Twitter oh Twitter," kicau @Hensshin.