Bagikan:

JAKARTA - Dua nama besar Jepang dalam bisnis global menjalin kerja sama. Sony dan Honda mengumumkan pada Hari Jumat, mereka berencana untuk memulai usaha patungan yang membuat dan menjual kendaraan listrik.

Perusahaan akan didirikan akhir tahun ini, dan pengiriman akan dimulai pada tahun 2025. Kendati demikian, rincian perjanjian masih sedang dikerjakan, dan akan tunduk pada persetujuan peraturan, kedua perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.

Rincian perjanjian masih sedang dikerjakan, dan akan tunduk pada persetujuan peraturan, kedua perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.

"Perusahaan baru diharapkan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan, dan menjual EV, tetapi tidak memiliki dan mengoperasikan fasilitas manufaktur," jelas mereka seperti melansir CNN 4 Maret.

Honda akan menangani produksi di salah satu pabriknya. Sementara, Sony akan ditugaskan untuk membuat platform yang akan menyediakan layanan mobilitas, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Konglomerat Jepang ini terkenal dengan gadget elektronik dan produk hiburannya.

Tetapi baru-baru ini mengisyaratkan keinginan untuk terjun ke industri otomotif, meluncurkan kendaraan prototipe pertamanya di pameran dagang teknologi konsumen CES dua tahun lalu. Sony mulai menguji mobil, yang disebut Vision-S 01, di jalan umum di Eropa pada Desember 2020.

Tahun ini, perusahaan mengambil langkah lain dengan mengkonfirmasi rencana untuk meluncurkan perusahaan mobil listrik, memulai debutnya dengan konsep sport utility vehicle baru.

"Dengan teknologi pencitraan dan penginderaan, cloud, 5G, dan hiburan kami yang dikombinasikan dengan penguasaan konten kami, kami yakin Sony berada di posisi yang tepat sebagai perusahaan hiburan kreatif untuk mendefinisikan kembali mobilitas," terang CEO Sony Kenichiro Yoshida di CES pada Bulan Januari.

Sementara itu, CEO Honda Toshihiro Mibe mengatakan pada Hari Jumat bahwa perusahaan dapat bekerja sama dengan baik.

"Meskipun Sony dan Honda adalah perusahaan yang memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya, bidang keahlian teknologi kami sangat berbeda," ujar Mibe.

"Oleh karena itu, saya percaya aliansi ini, yang menyatukan kekuatan kedua perusahaan kami, menawarkan kemungkinan besar," tandasnya dalam pernyataan itu.