Pemkot Surakarta Tunjuk Hotel Tempat Isolasi Terpusat Tenaga Kesehatan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto. ANTARA/Aris Wasita

Bagikan:

SOLO - Pemerintah kota Surakarta sudah menunjuk satu hotel untuk tempat isolasi terpusat tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan sudah ada satu hotel yang bersedia menjadi tempat isolasi terpusat, yakni Dinasty Smart Hotel yang berlokasi di Jalan MT Haryono.

Nico mengatakan hotel tersebut memiliki sebanyak 27 kamar yang semuanya digunakan untuk tempat isolasi. Menurut dia, hotel tersebut akan segera difungsikan dalam waktu dekat.

"Kalau untuk daya tampungnya bisa untuk 50-60 orang," katanya dikutip Antara, Jumat, 25 Februari.

Nico mengatakan salah satu fasilitas yang ada di hotel tersebut adalah ruang terbuka yang bisa digunakan untuk berjemur dan berolahraga. Dengan demikian, diharapkan proses pemulihan kesehatan bisa lebih cepat.

Menurut dia, sejauh ini baru satu hotel yang bersedia menjadi tempat untuk isolasi terpusat. Ia mengatakan terkait hal itu, tidak setiap hotel bersedia menjadi tempat untuk isolasi terpusat.

"Kemarin kami berkoordinasi dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), baru satu ini yang bersedia. Kalau itu kan setiap manajemen punya pertimbangan masing-masing," ujar Nico.

Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan dengan disediakannya tempat isolasi terpusat khusus tenaga kesehatan diharapkan pemulihan bisa lebih cepat.

"Intinya setelah selesai isolasi kan harus kerja lagi, berjuang lagi. Kami prioritaskan yang tenaga kesehatan, kalau semua isolasi terpusat nyaman," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini sudah ada dua lokasi isolasi terpusat yang diaktifkan oleh Pemkot Surakarta, yakni di Ndalem Priyosuhartan khusus untuk penderita perempuan dan Graha Wisata untuk pria.

Untuk saat ini, di Ndalem Priyosuhartan sudah terisi dengan 18 pasien COVID-19 dengan status tanpa gejala dan di Graha Wisata ada 20 orang.