Pengembalian Tiket Kereta Bandara Soetta Akibat Terdampak Banjir
KA Bandara. (Foto: Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak biaya 891 tiket Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah dikembalikan (refund) akibat terputusnya jalur kereta api tersebut karena banjir.

“Ya kalau yang sudah dibeli pasti direktur anak perusahaan, Railink dan KCI me-refund (dikembalikan),” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat meninjau korban banjir yang mengungsi di lintasan kereta api di Jakarta, Jumat 3 Januari.

Dia mengimbau agar pengembalian biaya tiket kepada masyarakat tidak dipersulit dengan prosedur yang berbelit.

“Kami tentu sudah menyiapkan itu dan tidak boleh dipersulit untuk dikembalikan supaya calon penumpang bisa mengambil alternatif transportasi lain,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Humas PT Railink Diah Suryandari menyebutkan hingga Jumat 3 Januari ini, pihaknya telah mengembalikan biaya 891 tiket. “Kemarin kita kembalikan sebanyak 200-an, dan per hari ini sudah ada 891 tiket yang sudah kami refund,” katanya.

Diah mengatakan berdasarkan peraturan pengembalian tiket KA Bandara, paling lama prosesnya hingga 30 hari. “Namun, kami berusaha mengembalikan secepatnya,” katanya.

Sejak hujan deras pada 31 Desember 2019, jalur KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta terputus dan sampai saat ini tidak bisa digunakan karena jalurnya sendiri dipakai untuk tempat pengungsian para korban.

Selain itu, jalur kereta rel listrik (KRL) Duri-Tangerang juga belum bisa dilalui dan PT KAI masih mengecek kelaikan operasional jalur tersebut.

PT Kereta Api Indonesia juga memberikan bantuan kepada korban banjir yang mengungsi di sekitar stasiun dan lintasan kereta, terutama kereta rel listrik relasi Duri-Tangerang yang terputus sejak tiga hari lalu.

Salah satu area disekitar jalur rel yang menjadi area lokasi mengungsi masyarakat yakni lintas Stasiun Taman Kota - Kalideres.

Jalur tersebut juga belum dapat diaktifkan lantaran pada KM 9+5 s.d KM 10+1 antara Kalideres - Rawabuaya masih terdapat genangan air diatas permukaan Kop Rel.

Stasiun pertama yang menjadi titik pemberian bantuan, yakni Stasiun Pesing di mana KAI memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, popok bayi, selimut, susu dan sebagainya.

Titik selanjutnya yakni Stasiun Taman Kota di mana para warga korban banjir mengungsi di peron kereta yang digunakan untuk tidur karena wilayah permukiman masih tergenang air.