Bagikan:

JAKARTA - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada Oktober 2022 ini. Jabatan Gubernur DKI akan diisi oleh Pelaksana tugas (Plt) hingga 2024, bersamaan dengan Pemilihan Presiden dan Legislatif. 

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai, elektabilitas Anies akan terus menanjak meski sudah tak lagi di DKI. Kepercayaan Musni membantah prediski beberapa pengamat yang bilang Anies tak lagi populer.

"Kita optimis elektabilitas Anies akan semakin meningkat bukannya sebaliknya," tegas Musni lewat cuitan di Twitternya, @musniumar dikutip pada Selasa, 22 Februari. 

Musni yang kerap membela Anies Baswedan ini meyakini, aktivitas Anies selalu menjadi magnet bagi media. 

"Anies pasca lengser Gubernur DKI akan tetap jadi sumber berita di Media dan Media Sosial. Sebagai tokoh nasional aktivitas Anies akan terus diliput media," terang Musni.

Dalam hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei dan Polling Indonesia atau disingkat SPIN, elektabilitas Anies Baswedan unggul dari beberapa nama, seperti ganjar Pranowo.

Survei elektabilitas dilakukan pada 31 Januari sampai 11 Februari 2022 mencatat margin of error atau disingkat MoE kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. Metode yang digunakan robability sampling dan multistage random sampling.

 

Direktur SPIN Igor Dirgantara mengatakan, elektabilitas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto melampaui Ganjar. Padahal menurutnya, Agustus 2021 elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 15,6 persen dan turun di Desember 2021 menjadi 13,1 persen.

Selanjutnya, elektabilitas Ganjar Pranowo terus menurun hingga Februari 2022.

“Pada Februari (2022) ini elektabilitasnya (Ganjar) turun lagi menjadi 12,8 persen," ujar Igor, Senin, 14 Februari.