Bagikan:

TERNATE - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate, Maluku Utara (Malut) melaporkan sebuah perahu motor rute Pulau Sanana-Pulau Mangoli berpenumpang 19 orang, tenggelam di perairan Mangoli Kabupaten Kepulauan Sula. Empat orang meninggal, 1 hilang dan 14 orang selamat.

"Empat orang meninggal, tim SAR gabungan juga tengah melakukan pencarian terhadap seorang korban perempuan bernama Alia Fataruba yang dinyatakan hilang saat musibah tenggelamnya 'longboat' rute Sanana-Mangoli," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Ternate Bram Madya di Ternate dikutip Antara, Senin, 21 Februari.

Perahu motor rute Sanana-Mangoli mengalami musibah pada Senin ini, mengakibatkan empat orang penumpang yakni Marni Fokatea (51), Ismail Umasugi (47), Fataha Tauda dan Hi.Udin Sapsuha (54) ditemukan meninggal dunia dan seorang lainnya bernama Alia Fataruba hilang dan masih dalam pencarian.

Bram menyatakan dalam insiden tenggelamnya perahu motor itu, tim Unit SAR Sanana bersama masyarakat sekitar pukul 14.15 WIT tiba di lokasi kejadian dan membantu proses evakuasi dan kemudian melakukan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan.

Pihak SAR menerima laporan adanya perahu motor berpenumpang 19 orang rute Sanana-Pulau Mangoli tenggelam akibat dihantam gelombang laut.

Sekitar pukul 13.52 WIT, tim SAR gabungan menuju ke lokasi dan langsung melakukan evakuasi sebanyak 14 orang selamat, 4 orang meninggal dunia dan satu orang dinyatakan hilang dan masih dilakukan pencarian.

"Namun hingga pukul 18.00 WIT, tim SAR belum juga menemukan korban dan berhubung cuaca buruk dan kurang bersahabat, tim SAR gabungan kembali ke Sanana. Besok akan dilanjutkan pencarian terhadap korban perempuan hilang bernama Alia Fataruba.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Sanana, Kepulauan Sula (Kepsul) menghentikan sementara aktivitas pelayaran dari dan ke daerah itu, menyusul cuaca buruk dalam dua hari terakhir.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sanana, Moh Faisal Alhabsji menyatakan seluruh aktivitas kapal antar-pulau yang mengangkut penumpang lokal, perintis saat ini dilarang beroperasi.

Menurut dia, penghentian sementara aktivitas pelayaran untuk mencegah adanya korban jiwa dan harta benda di laut.

Sejumlah aktivitas pelayaran pada Senin, 21 Februari, terutama untuk rute Sanana-Ternate, Sanana-Labuha, Sanana-Taliabu, hingga Laiwui, Bitung dan Manado dihentikan sementara.