Kecam Klaim Pejabat AS Miliki Data Dugaan Rencana Invasi, Diplomat Moskow: Apa Itu yang Mereka Sebut Intelijen?
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. (Twitter/@RussianEmbassy)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam pernyataan pejabat AS yang mengklaim, memiliki data tentang dugaan rencana agresi Rusia terhadap Ukraina sebagai hal yang memalukan.

Dalam komentarnya kepada saluran televisi Zvezda yang diunggah di saluran Telegramnya pada Hari Kamis, Zakharova menarik perhatian pada fakta, pejabat Kiev, yang telah bertahun-tahun meratapi menjadi korban 'agresi' Rusia, kini sebaliknya.

Menurut Zakharova, kali Ukraina terus mengatakan tidak melihat 'invasi' dan meminta pendukung Baratnya untuk mengurangi retorika merek,a karena itu merusak segalanya di Ukraina, dari ekonomi dan investasi hingga ketertiban umum.

"Mungkin, mereka (di Amerika Serikat) berpikir normal untuk menggunakan situasi demi kebangkitan mereka sendiri, ada yang salah saat itu dan tidak perlu membuat negara dan rakyat mereka berselisih lagi. Membiarkan orang menderita hanya untuk meningkatkan rasa harga diri mereka," ujar Zakharova melansir TASS 17 Februari.

"Selain itu, mereka siap melangkah sejauh itu untuk memberikan data palsu yang dipelintir kepada presiden mereka sendiri, Presiden Amerika Serikat. Mereka keluar satu demi satu, Psaki, Price, Blinken, Sullivan, Nuland, untuk mengatakan bahwa mereka memiliki data intelijen. Kecerdasan macam apa yang mereka bicarakan? Tidak lain hanyalah aib.

"(Informasi) bahwa invasi tidak dapat dihindari, bahwa itu akan terjadi, tetapi ternyata tidak ada kepastian 100 persen itu tidak dapat dihindari, tetapi mereka tahu tanggalnya: dalam 48 jam, dalam 24 jam, atau, mungkin pada (Februari) 15, atau, mungkin 16, atau mungkin jam satu pagi, atau mungkin jam empat pagi."

"Apakah itu yang mereka sebut intelijen? Siapa yang melakukannya? Apakah itu yang bisa disebut kekuatan besar, yang memiliki senjata nuklir? Apakah itu pemimpin dunia bebas saat ini?" Kritiknya.

"Apakah itu demokrasi yang maju, yang dipanggil untuk menerangi? Jalan untuk yang lainnya? Dari mana mereka mendapatkan data seperti itu, untuk membuat pernyataan pejabat seperti itu, untuk pejabat mereka?" dia menambahkan.

Barat dan Kiev baru-baru ini menggemakan tuduhan tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam klaim ini sebagai kosong dan tidak berdasar, berfungsi sebagai taktik untuk meningkatkan ketegangan, menunjukkan Rusia tidak menimbulkan ancaman apa pun kepada siapa pun.

Namun, Peskov tidak mengesampingkan kemungkinan provokasi yang bertujuan untuk membenarkan klaim tersebut dan memperingatkan bahwa upaya untuk menggunakan kekuatan militer untuk menyelesaikan krisis di tenggara Ukraina akan memiliki konsekuensi serius.