Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan tingkat mobilitas atau pergerakan penduduk pada minggu ini menjadi yang tertinggi sejak awal pandemi COVID-19 melanda.

Padahal, saat ini lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga akibat penyebaran varian Omicron masih terjadi.

"Dengan kondisi kasus yang masih mengalami kenaikan ini, tren mobilitas meskipun fluktuatif, justru mencapai level tertinggi, bahkan tertinggi sejak awal pandemi," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 15 Februari.

Wiku menjelaskan, mobilitas pada kawasan perkantoran dan transportasi publik lebih tinggi dibanding masa sebelum lonjakan kasus kedua akibat varian Delta.

Kemudian, mobilutas di pusat belanja, lokasi retail, rekreasi, dan taman, tingkat mobilitas masih setara dengan periode Idulfitri 2021, yang terjadi tepat sebelum lonjakan kasus kedua.

Menurut Wiku, meskipun di minggu lalu tren mobilitas sempat menunjukkan penurunan, level mobilitas yang masih tinggi ini perlu dijadikan kewaspadaan.

"Terlebih pula, provinsi penyumbang kasus tertinggi di Jawa-Bali sebagian besar merupakan wilayah aglomerasi dengan mobilitas antarwilayah yang tinggi pula," ucap dia.

Wiku mengatakan mobilitas yang tinggi ini tidak semata-mata perlu ditekan, namun perlu dikendalikan dan dipastikan bahwa mobilitas yang ada dilakukan dengan aman. Mengingat, masyarakat perlu berkegiatan dengan produktif namun tetap aman COVID-19.

"Memastikan mobilitas yang aman dapat dilakukan dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, melakukan skrining ketat baik dengan tes syarat perjalanan dan penggunaan PeduliLindungi agar perpindahan orang postitif yang dapat menulari banyak orang lainnya dapat dihindari," imbuh dia.