JAKARTA - Pemprov DKI mencatat total 706 sekolah yang ditutup sementara saat pembelajaran tatap muka (PTM) sejak awal Januari lalu. Sekolah ini ditutup akibat temuan kasus COVID-19, baik guru maupun siswa.
Meski demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pelaksanaan PTM dari penerapan kapasitas 100 persen menjadi 50 persen siswa selama 2 bulan terakhir dengan ratusan sekolah yang ditutup ini bukanlah kendala yang berarti.
"Evaluasi PTM sejauh ini berjalan cukup baik ya, tidak ada kendala yang berarti," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari.
Sebanyak 706 sekolah yang ditutup ini dilakukan selama 5 hari guna penelusuran atau tracing terhadap siswa dan guru yang kontak erat dengan kasus positif.
Sementara per tanggal 11 Februari lalu, sudah ada 348 sekolah yang dibuka kembali dan menerapkan PTM 50 persen.
Untuk mencegah temuan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah, Riza meminta para orang tua siswa memastikan anaknya yanga mengikuti PTM tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan.
"Kami minta para orangtua anak-anak memastikan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, terutama dalam perjalanan yang menggunakan kendaraan umum," ucap Riza.
BACA JUGA:
Politikus Gerindra ini juga mengimbau siswa untuk segera pulang ke rumah sepulang sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penularan COVID-19 di tengah penyebaran varian Omicron.
"Begitu juga setelah pulang dari sekolah. Selesai sekolah, segera pulang ke rumah masing-masing. Jangan mampir-mampir, jangan main-main. Omicron memang tidak berbahaya. Cuma, penularannya sangat cepat dibandingkan varian Delta," imbuhnya.