Menkes Minta 2,5 Juta Warga yang Telat Vaksin COVID-19 Dosis Kedua Hingga 6 Bulan Suntik Ulang
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Istimewa

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta warga yang terlambat mendapatkan vaksinasi dosis kedua hingga enam bulan untuk divaksin ulang.

Langkah ini harus dilakukan oleh 2,5 juta masyarakat demi mendapatkan proteksi dari penyebaran COVID-19 yang kini sedang meningkat.

"Yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia. Cepat suruh ulangi lagi vaksinasinya," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Negara, Senin, 14 Februari.

Sementara untuk yang belum divaksin kedua dalam waktu 3 bulan dari suntik pertama, jumlahnya mencapai 10 juta lebih. Kepada mereka, Budi meminta agar segera melengkapi vaksin COVID-19 agar terlindungi dengan sempurna.

"Tolong segera dilengkapi vaksinasinya. Jangan tunggu-tunggu lagi, jangan pilih-pilih lagi vaksinnya, langsung disuntik," tegas eks Wakil Menteri BUMN ini.

Budi mengatakan, masyarakat harus mendapatkan proteksi vaksin COVID-19 secara lengkap dua dosis. "Karena apa, yang masuk ICU dan yang wafat itu banyak yang belum lengkap vaksinasinya," ungkapnya.

Dirinya memerinci, saat ini 60 persen pasien COVID-19 yang meninggal dunia disebabkan karena mereka belum mendapat vaksin. Begitu juga dengan 60 persen pasien yang dirawat di intensive care unit (ICU).

"Jadi tolong bantu agar segera divaksin. Karena itu tadi, 60 persen yang wafat itu belum divaksin atau vaksinasi belum lengkap. 60 persen yang masuk ke ICU itu belum vaksinasi lengkap," ujar Budi.

"Oleh karena itu tolong didorong. Kita sekarang baru tujuh provinsi yang vaksinasinya lengkap dua dosis dan baru empat provinsi yang vaksinasi lansianya 70 persen dua dosis, yaitu Jakarta, Bali, Jogja, dan Kepri," pungkasnya.