KEDIRI - Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, menerapkan pembelajaran jarak jauh menindaklanjuti SK Wali Kota Kediri tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Corona Virus Disease 2019 cegah penyebaran COVID-19 terlebih lagi varian Omicron.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengemukakan pembelajaran jarak jauh diterapkan mulai dari tingkat play group hingga SMA. Kegiatan itu untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Ini merupakan upaya dalam memutus rantai COVID-19 maka kami melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kami kan ingin sehat sehingga kita laksanakan ketentuan ini," katanya di Kediri, Sabtu 12 Februari.
Ia menjelaskan, kebijakan ini sudah berlangsung dan akan dievaluasi setiap pekan. Program ini berjalan awal pekan lalu dan akan dievaluasi 14 Februari 2022.
"Setelahnya kami menunggu ketentuan berikutnya. Kalau sekolah sudah siap, apalagi guru-guru sudah dapat kuota dari Kemendikbud untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh," kata dia.
BACA JUGA:
Pihaknya juga telah meminta kepada seluruh sekolah untuk melakukan review materi yang telah diajarkan. Untuk selanjutnya, sekolah akan mengejar ketertinggalan materi pada saat pertemuan tatap muka (PTM) kembali diselenggarakan.
"Kan ada kurikulum transisi, dari kurikulum transisi akan mengedepankan pengayaan atau remidial," ujar dia.
Ia juga mengimbau kepada lembaga bimbingan belajar juga masih tetap melaksanakan PTM agar menerapkan aturan yang ketat sesuai anjuran pemerintah.
"Semua pengajar bimbingan belajar harus sudah divaksin minimal sampai dosis II. Untuk pelaksanaan selama pengajaran, protokol kesehatannya dijaga jangan sampai kerumunan terjadi," ujar Siswanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima menambahkan untuk pembelajaran jauh memang dianjurkan guna mencegah penyebaran COVID-19 dari sekolah, terlebih lagi varian Omicron.
"Ini tentunya berpotensi menyebarkan ke keluarga. Jadinya, mengantisipasi satu pekan ini dibuat daring, mencegah klaster sekolah," kata dia.
Fauzan juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan sampel dengan antigen ke pelajar dan guru baik tingkat SD, SMP hingga SMA. Hasilnya, dari laporan ada yang positif terpapar COVID-19.
"Untuk usia di bawah 10 tahun hanya sekitar tiga atau empat anak, yang SMA itu terpapar ada tujuh. Kalau sekolah semua sudah daring," kata dia.
Di Kota Kediri, kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 juga terus meningkat. Pada Jumat (11/2) terdapat 41 orang yang terkonfirmasi positif, sehingga yang dirawat total adalah 148 orang. Pada Kamis (10/2) terdapat 53 orang yang terkonfirmasi positif dan total yang dirawat adalah 138 orang.