Uji Kemampuan, 2 Satuan Elite TNI AU Terjun dari Ketinggian 1.200 Kaki Bersenjata Lengkap di Lanud Supadio
Dua satuan elit yang tergabung dalam Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Dua satuan elite yang tergabung dalam Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Batalyon Komando 465 dan Detasemen Pertahanan Udara 473, menerjunkan sebanyak 102 prajurit khusus bersenjata lengkap. 

Ratusan prajurit tersebut diterjunkan di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat dari ketinggian 1.200 kaki.

"Kegiatan yang melibatkan infanteri terbaik di jajaran TNI Angkatan Udara tersebut sebagai bentuk uji kemampuan dalam operasi pertahanan objek strategis dan infiltrasi terukur," kata Komandan Batalyon Komando 465 Kopasgat Letnan Kolonel Pasukan Wisnu Budi Saputro di Sungai Raya dilansir dari Antara, Jumat, 11 Februari.

Dia menjelaskan Batalyon Komando 465 dan Detasemen Pertahanan Udara 473 merupakan dua satuan elite dalam Komando Pasukan Gerak Cepat TNI-AU tersebut. "Dalam latihan hari ini kami menurunkan sebanyak 102 prajurit dengan kekuatan penuh," ujarnya.

Dia menambahkan kegiatan tersebut sebagai latihan khusus untuk melatih dan sekaligus persiapan kesatuan dalam rangka panggilan tugas terkait menjaga keamanan negara.

"Memang untuk melatih diri, dan mempersiapkan diri, apabila sewaktu-waktu ditugaskan sebagai prajurit selalu siap, kita siap melaksanakan tugas untuk menjaga keutuhan dan keamanan negara," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk latihan terjun payung itu, sebanyak 102 prajurit itu statik di ketinggian sekitar 1.200 fit, kemudian untuk "free fall" terjun bebas antara 7.000 sampai 8.000 fit.

Komando Pasukan Gerak Cepat memiliki tugas yang sama dengan pasukan tempur lainnya, namun yang membedakannya, Kopasgat bertanggungjawab dengan operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara.