Dari Pistol Buatan Pindad Hingga Syal Batik, Cendera Mata dari Prabowo untuk Menteri Parly
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly./FOTO VIA BIRO HUMAS SETJEN KEMHAN

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly.

Sebagai kenang-kenangan dari Prabowo untuk Parly, di penghujung pertemuan bilateral antara kedua negara, Prabowo memberikan beberapa cendera mata buatan asli Indonesia. Foto-foto dari beberapa cendera mata tersebut diungga Kementerian Pertahanan RI pada akun Instagram @kemhanri.

Dikutip dari keterangan Biro Humas Setjen Kemhan, salah satu cendera mata yang diberikan Prabowo kepada Parly yakni pistol G2 Elite produksi PT Pindad yang bertuliskan nama lengkap Parly. Pistol itu berwarna putih dan emas, diletakkan di dalam kotak berwarna merah.

Di dalam kotak itu terdapat tulisan “De la part de Prabowo Subianto, Ministre de la Défense d’Indonésie” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto”

Dalam situs PT Pindad disebutkan pistol ini memiliki kaliber 9 x 19 mm parabellum dan memiliki magazine yang mampu untuk menampung 15 butir peluru.

Pistol ini memiliki keunggulan berupa pisir belakang yang bersifat adjustable. Dengan panjang laras 5 inchi, akurasi yang dihasilkan tidak dapat diragukan.

Selain itu, Prabowo juga memberikan syal batik yang tampak langsung dikenakan oleh Parly. Pada sebelum pertukaran cendera mata, Menteri Parly terlihat mengenakan syal beraksen putih dan biru. Ia kemudian mengganti syalnya dengan yang diberikan oleh Prabowo, yaitu syal batik beraksen cokelat dan biru tua.

FOTO VIA BIRO HUMAS SETJEN KEMHAN

Pada pertemuan Kamis, 10 Februari, Prabowo mengungkapkan saat ini, status hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis  di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi.

“Yaitu kita telah menandatangani Persetujuan kerja sama pertahanan pada 28 Juni 2021. Tentunya ini butuh ratifikasi dari parlemen kita untuk bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Prabowo.

Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan beberapa kesepakatan yang disaksikan langsung oleh menteri pertahanan kedua negara. Kesepakatan tersebut antara lain, kontrak pembelian enam pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault, sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 42 pesawat tempur Rafale.

Kemudian MoU kerja sama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerja sama program offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerja sama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.

Sebelumnya, pada pertemuan Prabowo dan Parly pada Januari 2020, Prabowo memberikan sebilah senjata tradisional khas Jawa yakni keris untuk Parly sebagai tanda kenang-kenangan, seperti yang biasa diberikannya kepada pejabat tinggi negara tetangga dalam setiap kunjungan kehormatan, baik saat ia mendatangi negara lain maupun saat pejabat tinggi luar negeri berkunjung kepadanya.