MEDAN - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, berupaya melakukan berbagai langkah mengendalikan lonjakan kasus baru di tengah pandemi COVID-19.
"Sempat melandai, bahkan nol kasus. Kini COVID-19 di Kota Medan menunjukkan peningkatan," terang Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Kamis, 10 Februari.
Bobby Nasution mengaku langsung bergerak cepat guna menurunkan angka penyebaran dengan penguatan progresivitas vaksinasi, termasuk booster (dosis penguat).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan hingga Minggu, 6 Februari, menyebut cakupan vaksinasi dosis pertama di angka 93,51 persen dan 76,64 persen untuk vaksinasi dosis kedua.
Sementara vaksinasi booster yang diberlakukan sejak Rabu, 12 Januari 2022 oleh pemerintah pusat untuk di Kota Medan baru mencapai 4,90 persen.
"Pemkot Medan terus mempercepat vaksinasi, termasuk booster, tidak hanya bagi lansia (lanjut usia) dan kelompok rentan, tapi juga para pekerja," ujar Bobby Nasution.
Pemko menurutnya tetap melakukan penegakan protokol kesehatan (prokes) sesuai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 di Kota Medan.
BACA JUGA:
Wali kota juga telah menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat lingkungan kembali mengaktifkan penanganan COVID-19, termasuk menerapkan PPKM mikro.
Bobby Nasution mengataka, bagi warga yang terpapar lebih lima orang di satu lingkungan harus dirawat di lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk mencegah transmisi lokal.
"Upaya pencegahan terus dilakukan hingga saat ini. Kami juga mengajak masyarakat yang mengalami gejala ringan dan sedang agar melakukan isolasi di isoter yang disediakan Pemkot Medan," ujarnya.
'Hingga saat ini 'bed occupancy rate' di Kota Medan masih di bawah dua persen dan nihil kematian," tegas Bobby.