JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya kenangan teramat dalam dengan sosok bekas Menteri Pendidikan, Yahya Muhaimin. Kenangan itu terjadi ketika Anies sedang menempuh pendidikan program doktor di Amerika Serikat tahun 1999 silam.
Saat itu Anies tinggal di sebuah apartemen dekat University of Maryland. Dan Yahya Muhaimin adalah atase pendidikan di Washington DC. Anies diminta Yahya untuk pindah di rumahnya daripada harus membayar sewa tiap bulan.
"Anies, daripada kamu sendirian, bayar sewa, udah pindah aja ke sini; di atas ada kamar. Selalu kosong kok,” begitu kata Pak Yahya Muhaimin seperti ditulis di akun Facebook Anies Baswedan dilihat redaksi, Kamis 10 Februari.
Singkat cerita Anies akhirnya mengikuti saran Yahya dan pindah tempat tinggal. Anies menempati lantai atas rumahnya di kawasan elit di Bethesda, Maryland.
"Setelah tinggal di rumahnya, kami diskusi hampir tiap malam. Belajar banyak dari cendekiawan yg amat baik hati itu," tulis dia.
Kami yakin, InsyaAllah, Allahyarham Pak Yahya dimuliakan di sisiNya, dialirkan tanpa henti pahala padanya lewat ilmu dan amal jariyahnya yg luar biasa banyaknya…
Kami semua adalah saksinya.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. pic.twitter.com/yGt2oSDELD
— Anies Rasyid Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) February 10, 2022
Cerita berlanjut ketika Anies sudah menjadi mahasiswa program doktor di Illinois. Anies juga sudah pindah dari rumah Yahya.
"Suatu sore, sepulang dari kampus, terlihat sebuah amplop di kotak surat. Tertulis nama pengirimnya Yahya Muhaimin. Saat dibuka, hanya berisi selembar uang 100 dollar di dalam lipatan kertas HVS. Tidak ada tulisan apapun. Hanya selembar uang,"
"Langsung saya telepon Pak Yahya. Beliau tertawa sambil bilang, “Saya kemarin ingat kamu, mungkin kamu lagi susah ya. Kuliah doktor itu berat apalagi kalau udah ada anak, selalu kekurangan biaya. Dulu waktu saya kuliah juga gitu.” Itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Tiap beberapa waktu Beliau selalu kirim amplop tanpa kata, berisi selembar uang 100 dolar. Uang itu bagi kami yang beasiswanya sangat pas-pasan, terasa luar biasa bernilai," lanjut dia lagi.