Masalah Keamanan di China Memaksa Australia Tarik Pulang Dua Jurnalisnya
Ilustrasi foto (Ryu Wongs/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Dua perusahaan media Australia, Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan Australian Financial Review (AFR) menarik jurnalis mereka dari China. Alasan keamanan melatarbelakangi penarikan.

ABC melaporkan, mereka menarik seorang jurnalis, Bill Birtles karena ditanyai oleh Kementerian Keamanan Negara China. Pun dengan Michael Smith dari AFR. Kedua koresponden dari dua media berbeda itu diinterogasi terpisah.

Birtles dan Smith terbang meninggalkan China pada Senin malam, 7 September. Mereka tiba di Sydney pada Selasa pagi, 8 September. ABC menyebut peristiwa itu sebagai "kebuntuan diplomatik yang luar biasa."

Sebelumnya, kedua jurnalis dilarang keluar dari China hingga mereka menjawab pertanyaan mengenai warga negara Australia sekaligus pembawa berita televisi yang ditahan, Cheng Lei, demikian menurut laporan AFR. Keduanya diberi tahu bahwa mereka merupakan "orang yang mungkin terlibat kejahatan" dalam penyidikan terhadap kasus Cheng, yang kini masih ditahan otoritas China.

Mereka sempat mencari perlindungan ke Kedutaan Besar Australia di Beijing dan Konsulat Australia di Shanghai, selagi para diplomat bernegosiasi dengan pejabat China agar Birtles dan Smith diizinkan pergi dari negara itu. Usai tiba di bandara di Sydney, Birtles mengatakan harus meninggalkan China di bawah "kondisi yang demikian" sangat mengecewakan.

Penarikan jurnalis ini, dikaakan ABC merupakan nasihat dari Pemerintah Australia. "Namun ini adalah hal yang berlangsung sangat cepat dan bukan pengalaman yang baik," kata Brtles.

Sementara, AFR menyebut dalam sebuah pernyataan bahwa kedua jurnalis yang dibawa pulang dari China itu sedang "akan menjalankan tugas peliputan normal mereka". AFR menambahkan bahwa insiden ini amat "disayangkan dan membuat tak nyaman."

AFR juga tak melihat peristiwa tersebut sebagai bagian untuk kepentingan hubungan kerja sama antara Australia dan China. Relasi kedua negara telah dan masih memburuk pada tahun ini, khususnya setelah Pemerintah Australia menyerukan penyelidikan independen internasional terkait asal muasal wabah COVID-19.

Pemerintah China merespons hal itu dengan memblokir impor daging sapi Australia. China juga menjatuhkan bea masuk untuk produk barli dan meluncurkan penyelidikan anti-dumping untuk produk minuman anggur dari Australia.