Lonjakan Kasus COVID-19 Bikin Okupansi Hotel di Bali Menurun
ILUSTRASI DOK ANTARA

Bagikan:

DENPASAR - Lonjakan kasus COVID-19 di Bali sangat berpengaruh kepada kunjungan wisatawan domestik (wisdom). Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Pulau Dewata pun kena imbas.

Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyatakan saat ini kunjungan wisatawan lokal per hari ke Bali lewat Bandara I Gusti  Ngurah Rai mencapai 7 ribu. 

"Sedikit tidaknya berpengaruh memang ada kelihatan pekan ini ada penurunan," kata Suryawijaya, Rabu, 9 Februari. 

Setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), wisatawan lokal yang datang ke Bali per hari mencapai 13 ribu lalu turun menjadi 10 ribu per hari.

"Kedatangan wisatawan domestik setelah pasca Nataru dari 13 ribu menurun 10 ribu dan saat ini omicron meningkat jadi menurun lagi, sekitar 7 ribu sekarang," imbuhnya.

Dengan adanya penurunan wisatawan lokal ke Bali tentu berpengaruh kepada tingkat hunian atau okupansi hotel di Bali yang kini berkisar 15 sampai 20 persen. Sedangkan sebelum adanya lonjakan kasus COVID-19 okupasi hotel di Bali mencapai 30 persen.

"Otomatis kalau kunjungan wisatawan turun,  bookingan (hotel) turun. Tingkat hunian hotel atau okupansi hotel masih berkisar 15 sampai 20 persen. (Kalau sebelum omicron) sampai 30 persen, rendah masih situasi Bali," ujarnya.

PHRI berharap pada pertengahan Maret kunjungan wisatawan lokal meningkat. Tapi kondisi ini bisa terjadi bila kasus COVID-19 dikendalikan.

"Kita harapkan pertengahan Maret dan semoga omicron bisa terkendali," kata Suryawijaya.