MEDAN - Duo Nasution bakal calon wali kota Medan, Bobby Nasution dan Akhyar Nasution bertemu saat menjalani tes psikologi. Apa yang dibicarakan keduanya?
“Tadi juga jumpa Uda Akhyar. Selagi yang muda saya salam, minta izin ikut kontestasi ini. Mudah-mudahan pertarungan ini santun,” kata Bobby Nasution kepada wartawan di Hotel Santika, Medan, Selasa, 8 September.
Menantu Presiden Jokowi ini punya harapan agar Pilkada Medan berjalan damai dan aman. Bobby mengaku hormat dengan Akhyar Nasution yang saat ini juga menjabat Plt Wali Kota Medan.
“Apalagi sesama Nasution, saya yang junior harus menghormati yang senior. Semoga kita sepakat untuk pilkada kali ini damai saja,” tutur Bobby.
Bobby bersama pasangannya Aulia Rachman dan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi menjalani tes psikologi. Tes ini juga diikuti seluruh bakal calon kepala daerah di Sumatear Utara.
“Tes tertulis sudah selesai tinggal wawancara. Masih nunggu jadwalnya untuk dibagikan. Kemungkinan antara dua hari, hari ini atau besok,” sambung Bobby.
BACA JUGA:
Bobby yang diusung koalisi besar PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar, PAN dan PSI inimengaku tak menemui kesulitan menjalani tes psikologi.
“Tes psikologi biasa aja. Mungkin karena terakhir dulu pas kuliah, atau pas masuk S2. Banyak orang ketawa juga tadi karena disuruh gambar. Biasa saja, tidak ada kesulitan,” ujar Bobby.
Di Pilkada Medan Bobby-Aulia mengusung konsep pemerintah kolaboratif. Konsep dilakukan dengan tiga program yakni reformasi birokrasi, reformasi pelayanan publik serta pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Dalam konsep pemerintah kolaboratif, Bobby Nasution mengusung prinsip ‘memanusiakan manusia' di setiap pelayanan publik. Setiap masyarakat menurutnya memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan dari Pemkot Medan.
"Maka apa pun status sosialnya, birokrasi Pemkot Medan harus memberikan pelayanan kualitas yang sama, kualitas terbaik dengan prinsip memanusiakan manusia," kata Bobby.