JAKARTA - Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Restuardy Daud menyebutkan empat strategi pengembangan wilayah perbatasan sebagai upaya mengejar ketertinggalan masyarakat, kemiskinan di wilayah terisolasi, dan kesenjangan antarnegara.
Restuardy dalam keterangannya di Jakarta Senin 7 Februari, menjelaskan empat strategi, yakni pertama mempertegas pembangunan dan menjaga batas wilayah negara.
Strategi kedua, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kecamatan pada wilayah tertinggal dan terisolasi.
Ketiga, menyediakan infrastruktur permukiman yang layak huni, air bersih, listrik, serta tempat kegiatan usaha yang sesuai dengan sumber daya. termasuk sarana transportasi.
BACA JUGA:
Keempat, lanjut dia, melakukan pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan, dan terakhir meningkatkan sumber daya manusia di kawasan perbatasan.
Restuardy menyampaikan empat strategi tersebut saat gelaran pendidikan dan pelatihan manajemen strategi penyelenggaraan pembangunan bagi camat untuk wilayah perbatasan antarnegara.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi menjelaskan bahwa diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap di bidang kepamongprajaan bagi camat di wilayah perbatasan.
Dengan begitu, kata dia, mereka mampu menjalankan peran sebagai pemimpin, koordinator kepemerintahan, dan mediator masyarakat untuk mendukung optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, khususnya di wilayah perbatasan antarnegara.
Diklat tersebut diikuti oleh 41 camat yang berada di wilayah perbatasan negara Indonesia. Peserta berasal dari tujuh provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).