Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengatakan TNI-Polri telah menutup jalur tradisional perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG) akibat lonjakan Omicron.

Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Paulus Waterpauw mengatakan polisi dan Satgas Pamtas TNI di Provinsi Papua dikerahkan untuk mengamankan jalur-jalur tradisional yang digunakan masyarakat untuk melintas dari Indonesia ke wilayah Papua Nugini (PNG) maupun sebaliknya.

"Polisi dan Satgas Pamtas akan mengamankan jalur tradisional yang akan ditutup untuk meminimalisir penyebaran kasus COVID-19," kata dia dikutip Antara, Selasa, 15 Februari.

Paulus melakukan kunjungan ke Papua untuk mengetahui masalah terkait pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.

Selain itu, kunjungannya untuk meneruskan imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga Kepala BNPP Muhammad Tito Karnavian agar menutup jalur tradisional karena melonjaknya angka penyebaran COVID-19.

Apalagi, kata dia, saat ini COVID-19 memiliki varian Omicron yang terbukti jauh lebih menular ketimbang varian lainnya.

Upaya untuk menutup jalur-jalur tradisional ini, papar dia, merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat perbatasan. Selain itu, untuk meminimalisir angka penyebaran COVID-19 varian Omicron di wilayah perbatasan negara.

"Saya datang untuk meneruskan imbauan Bapak Mendagri selaku Kepala BNPP guna menutup jalur-jalur tradisional, terutama saat virus COVID-19 Omicron naik," ujar Paulus.

Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri ini mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda yang bertugas di Papua untuk menindaklanjuti imbauan tersebut.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda untuk mengamankan jalur-jalur tradisional yang sering dilintasi pelintas PNG," ujarnya.