Bagikan:

BADUNG - Pesawat Garuda Indonesia GA 811 yang terbang dari Narita, Jepang, tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Para penumpang pesawat itu terlihat di area terminal kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Namun sebelumnya mereka mengikuti alur proses kedatangan. 

Pesawat Garuda tiba pada pukul 16.33 WITA. Para penumpang di dalam Terminal Kedatangan melalui alur registrasi yaitu, thermal scanner, pemeriksaan dokumen kesehatan dan tes PCR, imigrasi serta lainnya. 

Total butuh waktu 1 jam 12 menit dari mereka tiba sampai keluar airport menuju tempat karantina.

Direktur Layanan dan Niaga PT Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengatakan total di penumpang di pesawat Garuda Indonesia GA 811 ada 12 orang. Di antaranya 6 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dan 6 orang Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang.

"Jadi kalau yang enam orang Jepang ini, adalah agent dari Kemenparekraf. Jadi orang Jepang yang jualan mengenai Indonesia di sana. Dari travel agent dan dari representatif," kata Susardi, Kamis, 3 Februari.

Maskapai Garuda untuk penerbangan internasional sebenarnya saat ini masih melayani penerbangan internasional tetapi hanya khusus kargo.

"Kita masih rutin terbang bawa kargo. Saat ini, mungkin kita lihat juga di Jepang itu karantina masih satu minggu, di Indonesia juga masih satu minggu. Tapi per besok jadi lima hari. Nah, penumpang ini representatifnya di sana, perlu jual juga bahwa Bali prosesnya begini, kemudahannya begini," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan penumpang yang datang merupakan pihak yang nanti akan mempromosikan Bali di negara Jepang.

"Jika mereka mau menjual kan harus tahu produknya dong sehingga, di sinilah kami berkolaborasi dengan Garuda di Tokyo dan juga marketing representatif kami. Jadi, mereka memberitahukan bahwa Bali ini, sudah dibuka," kata dia.

"Kemarin belum ada direct flight dan ini Garuda akan terbang dan meraka menyambut baik," papar Nia.

Para penumpang dari Jepang yang tiba di Bali akan langsung melakukan karantina bubble selama lima hari empat malam dengan hotel yang telah ditentukan.

"(Ini penumpang dari Jepang) ada enam orang travel agent. Nanti enam orang ini tentu kami minta dong harus posting di sosmed-nya, experiencenya seperti apa, dan ini sebagai bentuk lain daripada publikasi membangun awareness," ujarnya.