Bagikan:

JAKARTA - Bumame Farmasi angkat bicara tentang tudingan penerbitan hasil tes COVID-19 dalam sebuah video yang beredar luas. Direktur Utama Bumame Farmasi, James Wihardja menyebut telah terjadi kesalahan pengiriman hasil tes yang dilakukan terhadap seorang adminnya.

Ada pun perempuan yang mengamuk akibat hasil tes COVID-19 sudah keluar padahal dia belum diperiksa disebut bernama Zakiah. Atas kejadian ini, Bumame menyampaikan permintaan maaf karena telah menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan.

"Kami mengakui bahwa kejadian yang Ibu (Zakiah, red) alami hari ini memang benar adanya kesalahan dari pihak admin yang menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan," kata James seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Februari.

James mengatakan admin tersebut mengirim hasil tes dari pasien lain kepada Zakiah. Tapi, hasil tersebut bukan milik Zakiah yang mengamuk karena sudah dinyatakan positif COVID-19 walau belum diperiksa.

"Admin tersebut mengirimkan hasil pasien lain yang memiliki nama persi sama dengan ibu yang hasil tesnya pada tanggal 2 Februari adalah positif antigen dan juga PCR," ungkapnya.

Setelah kejadian ini, Bumame Farmasi kemudian memberikan teguran keras kepada admin tersebut. James juga memastikan kejadian semacam ini tidak akan terjadi lagi.

Dia menegaskan kejadian ini akan menjadi evaluasi bagi Bumame Farmasi sehingga tidak terulang kembali.

"Kami telah menindaklanjuti kejadian ini dengan memberikan teguran keras kepada staf terkait. Saya akan memastikan kejadian ini tidak akan terulang kembali di cabang Bumame manapun serta menjadikan hal ini sebagai evaluasi," tegas James.

Diberitakan sebelumnya, video berisi seorang perempuan mengamuk setelah mendapat hasil tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR) beredar. Perempuan ini mengamuk karena dia belum dites tapi sudah mendapatkan hasil positif COVID-19 yang dikeluarkan oleh Bumame Farmasi.

"Kemarin saya dikirimi sementara saya belum ke sini hasil tes antigen terus tadi dikirim hasil PCR. Sementara sayanya belum datang. Iya makanya, ini kan aneh, saya belum datang kok sudah dikirimi hasil," kata perempuan di dalam video itu kepada seorang petugas berbaju biru dengan tulisan Bumame yang dikutip pada Kamis, 3 Februari.

Perempuan ini menyebut dua hasil tes antigen dan PCR yang dikeluarkan Bumame itu positif dan hal tersebut merugikan dirinya.

"Dua-duanya positif lagi dan ini merugikan. Saya mau terbang ke Bali lagi besok. Gimana ini, saya enggak bisa dong karena kalian sudah mengeluarkan hasil tes palsu," ujarnya.

Petugas yang melayani perempuan itu pun tampak membaca dua surat keterangan hasil tes. "Saya kontak sampai saya kirim message ke website kalian enggak ada jawaban dari kalian sama sekali," tegasnya.

"Saya bikin janji hari ini," imbuh perempuan itu.

Tak hanya itu, video bagian kedua dengan durasi kurang lebih 1 menit juga muncul. Berbeda dari sebelumnya, seorang petugas laki-laki dengan seragam yang sama bertuliskan Bumame mengakui telah terjadi kesalahan.

"Maaf ada human error dari kami," ujar petugas itu.