JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan positivity rate COVID-18 di Jakarta dalam sepekan berada di angka 13 persen.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,0 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,7 persen," kata Dwi dalam keterangannya, Jumat, 4 September.
Bila melihat data, persentase kasus aktif berdasarkan seluruh spesimen yang diperiksa terus meningkat selama beberapa hari terakhir.
Positivity rate sepekan terakhir sampai 1 September berada di angka 9,8 persen, sepekan terakhir sampai 2 September menjadi 11,2 persen, dan naik lagi menjadi 12,5 persen pada 3 September.
Dwi bilang, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya positivity rate DKI karena Pemprov DKI terus memassifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar orang yang terkonfirmasi positif dapat diisolasi atau dirawat.
BACA JUGA:
Berdasarkan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), DKI harus melakukan tes 10 ribu dalam satu pekan. Kini, DKI sudah melakukan lebih dari lima kali lipat dari standar WHO.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 62.767. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 51.796," terangnya.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI, ada sebanyak 7.491 spesimen yang diperiksa real time polymerase chain reaction (RT-PCR) hari ini untuk mendiagnosis kasus baru.
"Hasilnya, ditemukan pertambahan 895 kasus positif dan 6.596 negatif. Jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 44.604," tutur dia.
Saat ini, ada total 33.260 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,6 persen, dan total 1.260 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,8 persen.