Wagub DKI Berani Jamin Bioskop Lebih Aman COVID-19 Ketimbang Kantor, Pesawat, dan Restoran
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria (Foto: Humas DKI Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebut risiko penularan COVID-19 di dalam bioskop lebih rendah dibanding sejumlah tempat atau kegiatan yang selama ini sudah boleh beroperasi.

"Kalau mau jujur, bioskop itu lebih aman (dari penularan COVID-19) dibandingkan pesawat, kantor, dan restoran," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 4 September.

Kata Riza, risiko penularan di dalam pesawat lebih besar karena ruangannya sempit dan tempat duduk antarpenumpang berdekatan. Serta, udara di dalam pesawat tertutup, sehingga konsentrasi virus menjadi tinggi.

Kemudian, jika berada di kantor dan restoran, banyak orang-orang yang tidak menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dengan disiplin, seperti melepas masker dan tidak menjaga jarak.

Di kantor, mereka sering kali melepas masker dan tak menjaga jarak karena merasa akrab dengan orang yang berada di sekitarnya. Sementara di restoran, orang terpaksa melepas masker karena sedang dalam keadaan makan.

"Kalau di bisokop kan orang menghadap ke layar satu arah. Protokol kesehatannya jalan. Duduknya dibuat berjarak, disediakan hand sanitzer, ada pengecekan suhu, orang pakai masker, dan dilarang mengobrol," jelas Riza.

Lebih lanjut, setelah bioskop diizinkan dibuka oleh pemerintah, Riza mengaku belum mengetahui kapan pengelola bioskop akan kembali mengoperasikan usahanya. Saat ini, mereka masih mematangkan prosedur pengoperasian bioskop di masa PSBB transisi ini.

"Kita sudah ketemu dengan para pengelola bisokop. Sekarang sedang disempurnakan protokolnya, soal kebijakan regulasinya," ucap politikus Partai Gerindra tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan, dalam waktu dekat, pemutar film atau bioskop di Jakarta akan kembali dibuka. Hal ini telah disepakati antara Pemprov DKI dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Ada sejumlah alasan Anies mengizinkan pembukaan bioskop, di saat perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta kian bertambah banyak. Anies menyebut, bioskop punya keunikan tersendiri.

Pertama, para penonton biasanya tidak saling bicara ketika menonton film di dalam ruang teater. Hal ini berbeda ketika berda di kafe dan restoran, di mana pengunjungnya mengobrol satu sama lain.

"Kalau di bioskop, justru semua diam. Kalau pun ada percakapan, maka percakapan itu antara orang yang kenal. Jarang ada percakapan dengan antara orang yang tidak kenal," ungkap Anies.

Kemudian, ketika penonton mengobrol dengan orang yang dikenal, arah posisi mengobrol dilakukan satu arah. Semuanya berhadapan di arah yang sama, yakni menatap ke layar pemutar film.

"Semuanya berbicara pada arah yang sama, bukan interaksi yang berhadap hadapan. Ini nature kegiatan yang agak unik," kata Anies.

Selain itu soal pengaturan tempat. Dalam kegiatan menonton film di bioskop, pengelola bisa mengatur di mana penonton akan duduk. Berbeda dengan pertunjukan terbuka, di mana ada potensi kerumunan karena tidak ada pengaturan tempat duduk.