Khofifah Sebut Uji Klinis Vaksin Merah Putih Tahap Pertama Dilaksanakan Februari, 90 Relawan Akan Disuntik
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut uji klinis tahap pertama vaksin Merah Putih akan dilaksanakan pada 9 Februari. Hal ini dilakukan setelah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

"Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam pengembangan vaksin karya anak bangsa ini," kata Khofifah, di Surabaya, Senin, 31 Januari.

Khofifah mengatakan uji klinis itu akan dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin kepada 90 relawan berusia minimal 18 tahun di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Puluhan relawan itu belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis satu dan dua. 

"Kami mohon doa seluruh masyarakat Jatim agar pelaksanaan uji klinis vaksin merah putih itu, dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan target yang diharapkan. Dengan begitu, vaksin tersebut dapat segera diproduksi dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ujarnya. 

Saat ini, lanjut Khofifah, dari CDC Amerika dan NHS UK telah merekomendasikan vaksinasi booster, karena terbukti mampu mengurangi risiko infeksi dan gejala berat yang diakibatkan oleh varian baru, termasuk Omicron.

Berdasarkan update situasi dari WHO, ditemukan bahwa Peningkatan jumlah kasus terinfeksi COVID-19 yang disebabkan varian omicron sudah mencapai lebih dari 80 persen. 

Varian omicron juga menunjukkan sekitar 5x lebih tinggi risiko terinfeksi kembali jika dibandingkan dengan varian delta. 

Pemberian vaksin booster di negara-negara maju terbukti efektif mengurangi angka rawat inap di rumah sakit sebesar 89 persen. Oleh karena itu, kami sangat berharap vaksin merah putih ini bisa menjadi kandidat booster vaksinasi di Indonesia" ujar Khofifah 

Alasan tersebut sangat relevan, mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 272 juta jiwa tentu tidak bisa selamanya bergantung kepada vaksin COVID-19 produksi luar negeri. Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster pun membuat kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia semakin besar. 

Hal ini tentu menjadi keniscayaan bagi Indonesia untuk dapat memproduksi vaksin COVID-19 secara mandiri.

Khofifah pun siap mendukung percepatan uji klinis Vaksin Merah Putih mulai dari tahap pertama hingga tahap ketiga. Bahkan dirinya mengaku siap menjadi orang pertama yang mendapat suntikan booster Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) jika diizinkan. 

"Kami semua bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri ini apalagi dapat memberikan perlindungan dan keselamatan kepada seluruh masyarakat Indonesia," pujinya. 

Sesuai informasi, saat ini kelengkapan vaksin merah putih dan administrasi sudah dipenuhi. Bahkan, seluruh tim sudah menemui pabrik untuk membuat obat yang baik atau Cara Pembuatan Obat Baik (CPOB).

Nantinya, dalam pelaksanaan uji kilinis fase pertama akan diujikan kepada relawan usia 18 tahun keatas melalui proses screening yang ketat dan dilanjutkan fase suntik atau uji klinis. Sedangkan, untuk anak anak masih menunggu fase pertama usia dewasa selesai.

Para relawan yang akan melakukan uji klinis, telah didata dan akan diminta datang di RSUD dr. Soetomo yang direncanakan pada minggu pertama tepatnya tanggal 9 Februari.